InfoSAWIT, JAKARTA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali menjalankan Program Grant Riset Sawit (GRS), yang telah berlangsung sejak 2015. Program ini bertujuan memperkuat pengembangan dan pemberdayaan perkebunan serta industri kelapa sawit nasional, mencakup riset dari hulu ke hilir. Tahun ini, dari total 785 proposal yang diajukan, sebanyak 52 rencana riset berhasil mendapatkan pendanaan dengan total nilai kontrak mencapai Rp95 miliar.
Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatatkan prestasi gemilang dengan enam dosennya meraih dana hibah senilai Rp15 miliar, menjadikannya perguruan tinggi dengan perjanjian kerja sama riset terbanyak dalam program GRS 2024. “Jumlah ini meningkat signifikan dibanding tahun lalu, di mana hanya tiga proposal yang didanai,” ungkap Wibawa Hendra Saputera, Ph.D., salah satu penerima hibah.
Salah satu penelitian unggulan tahun ini adalah pengembangan teknologi dekarboksilasi fotokatalitik yang dipimpin oleh Wibawa. Teknologi ini dirancang untuk menghasilkan biohidrokarbon berkualitas tinggi menggunakan energi cahaya, memberikan alternatif bahan bakar fosil sekaligus mendukung upaya dekarbonisasi sektor energi. “Teknologi ini selaras dengan komitmen transisi energi hijau serta prinsip keberlanjutan,” jelas Wibawa dikutip InfoSAWIT dari lama resmi ITB, Kamis (28/11/2024).
BACA JUGA: 161 Petani Sawit Swadaya Anggota Koperasi Makmur Barokah Belutu Raih Sertifikat RSPO
Program GRS 2024 berfokus pada tujuh bidang utama, yakni, Bioenergi, Biomaterial dan Oleokimia, Pangan, Pakan, dan Kesehatan, Lahan, Tanah, dan Budidaya, Pasca Panen dan Pengelolaan, Pengolahan Limbah dan Lingkungan, serta Sosial Ekonomi, Manajemen, Bisnis, Pasar, dan TIK
Menurut Wibawa, program ini diharapkan dapat menjadi katalis kolaborasi antara peneliti, industri, dan pemerintah dalam menciptakan solusi riset aplikatif. “Pendanaan yang tepat sasaran dapat langsung diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan industri kelapa sawit, serta memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat luas,” tambahnya.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 1,34 Persen Pada Selasa (26/11), Harga CPO di Bursa Malaysia Menguat
Berikut enam dosen ITB yang menerima pendanaan GRS 2024 adalah:
- Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D.
Rapid Test Kit untuk Deteksi 3MCPD dan GE Berbasis Nanopartikel Metal Transisi Termodifikasi. - Dr.Eng. Yosi Agustina Hidayat, S.T., M.T.
Purwarupa Perangkat Tracking dan Theft Prevention Berbasis IoT untuk Kendaraan dan Produk Perkebunan Sawit. - Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S.
Produksi Alkali Metoksida sebagai Katalis untuk Sintesis Biodiesel. - Prof. Ir. Ronny Purwadi, M.T., Ph.D.
Produksi Enzim Selulase untuk Mendukung Bioetanol Generasi Kedua. - Ir. Hary Devianto, S.T., M.Eng., Ph.D., IPM.
Pemanfaatan Biogas Melalui Reduksi CO2 Menjadi Asam Format dengan Elektrolisis dan Fotokatalisis. - Wibawa Hendra Saputera, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D.
Teknologi Dekarboksilasi Fotokatalitik untuk Produksi Biohidrokarbon dari Minyak Sawit.
Penandatanganan perjanjian kerja sama berlangsung pada Selasa, 19 November 2024. Program GRS menjadi momentum penting untuk meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia sekaligus memastikan praktik perkebunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (T2)