InfoSAWIT, BALI – Industri kelapa sawit di Indonesia tengah menghadapi tantangan serius berupa degradasi tanah yang dapat menurunkan produktivitas akibat kesuburan tanah rendah serta tingginya toksisitas tanah. Pengelolaan kesehatan tanah pun menjadi faktor krusial dalam memastikan keberlanjutan sektor ini.
Dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025 di Bali Beach Convention, pertengahan Februari 2025, Peneliti dari SMART Research Institute, Eka Lupitasari, menekankan pentingnya pendekatan agroekologi dalam mengelola lahan perkebunan kelapa sawit.
“Tanah adalah salah satu aset terbesar di industri kelapa sawit. Tanpa kesehatan tanah yang baik, hasil panen akan terancam,” ungkap Eka.
BACA JUGA: PT SMART Tbk dan USU Gelar Talkshow Bahas Masa Depan Industri Kelapa Sawit
Menurutnya, pendekatan agroekologi tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan melalui tata kelola biomassa yang lebih baik. Dengan cara ini, transformasi perkebunan kelapa sawit menggunakan sumber energi terbarukan dapat diwujudkan.
“Kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan tanah. Ini bukan hanya soal meningkatkan hasil panen, tetapi juga menyediakan jasa lingkungan yang vital,” jelasnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Eka menekankan perlunya langkah-langkah konkret, seperti rehabilitasi tanah dan peningkatan biodiversitas. Salah satu potensi besar yang dapat dimanfaatkan adalah biomassa kelapa sawit, seperti tandan buah kosong, yang bisa didaur ulang untuk memperbaiki kualitas tanah.
BACA JUGA: 18 Anak Usaha Musim Mas Group Peroleh Peningkatan PROPER Hijau dan Biru di Sektor Sawit
Kajian menyeluruh tentang kesehatan tanah pun menjadi hal penting agar langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan secara efektif. Dengan menerapkan inovasi berbasis agroekologi, industri kelapa sawit di Indonesia berpeluang besar untuk bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan.
“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga melindungi lingkungan,” tutup Eka. (T2)