InfoSAWIT, DELI SERDANG – Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya pengelolaan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Hal ini disampaikan saat kunjungannya ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB) milik PTPN yang bekerja sama dengan Pertamina di Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada akhir 2024 lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif mengungkapkan bahwa sektor limbah (waste) memiliki potensi besar dalam mendukung target penurunan emisi Indonesia di tingkat global. “Kalau dengan 36 juta ton CO2 ekuivalen ini kita mampu memenuhi target, maka kita bisa menyelesaikan janji kita kepada dunia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah. Dari sektor limbah saja, jika kita kendalikan POME, kapasitasnya cukup besar,” ujarnya dilansir InfoSAWIT dari instagram resmi Palmco, Minggu (9/3/2025)
Ia juga menyinggung bahwa pengelolaan POME yang optimal dapat menjadi salah satu strategi untuk menangkal kampanye hitam terhadap industri kelapa sawit Indonesia yang kerap digaungkan di tingkat internasional. “Upaya ini juga bisa menjadi alat untuk meng-counter kampanye hitam terhadap sawit yang sering dimainkan oleh pihak asing,” tambahnya.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 7-13 Maret 2025 Turun Rp 20,74 per Kg
PLTB di Pagar Merbau merupakan salah satu contoh implementasi pemanfaatan limbah sawit untuk menghasilkan energi terbarukan. Dengan mengolah POME menjadi biogas, pembangkit ini mampu menghasilkan listrik yang tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi industri dan masyarakat sekitar.
Pemerintah terus mendorong industri kelapa sawit untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti ini guna meningkatkan keberlanjutan sektor perkebunan sawit nasional. Selain mengurangi dampak lingkungan, strategi ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan regulasi internasional terkait emisi karbon serta keberlanjutan industri sawit. (T2)