InfoSAWIT, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar Webinar Sosialisasi Grant Riset Sawit 2025. Acara ini bertujuan untuk mendorong riset dan inovasi dalam industri kelapa sawit guna meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor ini.
Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar, menjelaskan bahwa dana riset yang dikelola BPDPKS berasal dari iuran pelaku usaha perkebunan yang dikumpulkan melalui ekspor kelapa sawit dan turunannya. Dana tersebut kemudian disalurkan ke berbagai program untuk mendukung penelitian dan pengembangan kelapa sawit.
“Ada enam program utama yang dikelola BPDPKS, salah satunya adalah program penelitian dan pengembangan,” ujar Arfie dalam pemaparannya saat Call For Proposal Grant Riset Sawit dan Lomba Riset Sawit 2025, dikutip InfoSAWIT dari laman BRIN, Jumat (14/3/2025).
BACA JUGA: Kemendag Bongkar Modus Baru Kecurangan MINYAKITA oleh PT AEGA
Menurutnya, program ini bertujuan untuk memfasilitasi riset guna mendukung pengembangan industri sawit, khususnya dalam efisiensi biaya usaha perkebunan dan optimalisasi harga tandan buah segar (TBS). Kolaborasi dari hulu ke hilir diharapkan mampu mendukung keberlanjutan industri sawit nasional.
Arfie menekankan bahwa pendanaan riset ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi, terutama di perkebunan rakyat yang masih memiliki produktivitas rendah. Selain itu, program ini juga mendukung riset untuk menjawab isu-isu negatif tentang kelapa sawit dengan bukti teknis yang valid.
“Tujuan lain dari program ini adalah mendorong penciptaan produk dan pasar baru, termasuk hilirisasi produk sawit untuk menggantikan produk impor atau menciptakan pasar baru,” tambahnya.
BACA JUGA: Pemkab Kuningan Hentikan Penanaman Kelapa Sawit, Pasang Plang Pengawasan
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa hasil riset harus dapat diaplikasikan, baik dalam bentuk produk atau teknologi yang bisa dikomersialkan maupun sebagai kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan petani untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Bidang penelitian dalam program ini mencakup seluruh aspek industri sawit, mulai dari budidaya, pasca panen, pangan dan kesehatan, bioenergi, oleokimia dan biomaterial, lingkungan, hingga sosial ekonomi, bisnis, dan teknologi informasi,” jelasnya.