InfoSAWIT, KUTAI BARAT – Di tengah rimbunnya hamparan kebun sawit Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, secercah cahaya baru menyinari kehidupan enam warga dari kampung-kampung terpencil. Bukan karena listrik masuk desa atau pembangunan jalan, melainkan karena mata mereka kini kembali terang. Bukan pula karena mimpi, melainkan hasil nyata dari kepedulian THA Group.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang membawahi PT Kruing Lestari Jaya, PT Harapan Rimba Raya, dan PT Rimba Rayatama Jaya ini bukan hanya berbicara soal produksi dan hasil panen. Lewat kolaborasi bersama Yayasan Tzu Chi Indonesia dan Sabang Merauke Eye Center (SMEC) Samarinda, mereka membuktikan bahwa bisnis juga bisa berjalan seiring dengan kemanusiaan.
Dalam kegiatan bakti sosial kesehatan yang digelar 28–30 April 2025, THA Group memfasilitasi enam pasien penderita katarak dari Kampung Mantar, Muara Niliq, dan Besiq untuk menjalani operasi gratis di Samarinda. Tak hanya biaya operasi, perusahaan juga menanggung transportasi, akomodasi, hingga konsumsi selama proses berlangsung.
BACA JUGA: Nasib Buruh Sawit di Negeri Penghasil Terbesar: Janji Sejahtera yang Masih Menggantung
“Program ini adalah bagian dari komitmen sosial perusahaan melalui program 5K: Katarak, Hernia, dan Sumbing,” ungkap Lewi Robi D. Magang, COO THA Group dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, Minggu (4/5/2025). Menurutnya, perusahaan menargetkan area sejauh lima kilometer dari setiap unit usaha menjadi zona bebas dari penyakit-penyakit tersebut. “Bukan sekadar CSR, tapi tanggung jawab moral kami sebagai bagian dari masyarakat,” lanjutnya.
Bentuk tanggung jawab itu juga terlihat dalam keterlibatan langsung karyawan THA Group. Mereka aktif mendata, menjangkau warga, bahkan mendampingi pasien selama proses pengobatan. “Kami tidak ingin bantuan ini hanya menyentuh angka, tapi menyentuh hati,” ujar seorang staf lapangan yang turut mendampingi pasien selama perjalanan.
Severa Ernesta, SPd, selaku Sekcam Damai, mengapresiasi kontribusi perusahaan yang selama ini konsisten hadir membantu masyarakat. “THA Group bukan sekadar perusahaan, mereka adalah tetangga yang peduli. Di saat banyak pihak menutup mata, mereka justru membuka mata orang-orang yang selama ini tak lagi melihat,” ucapnya dengan tulus.
BACA JUGA: Melesat ke Mancanegara, Ekspor Sawit Indonesia Februari 2025 Bawa Angin Segar
Dan memang, dampaknya nyata. Bapak Rustansyah dari Kampung Muara Niliq, kini bisa kembali melihat wajah cucu-cucunya. Bapak Siwan dari Kampung Mantar pun ingin kembali mengolah ladang. Semangat mereka adalah hasil dari cahaya yang dibawa THA Group—bukan sekadar pada penglihatan, tapi juga pada masa depan.
Di saat banyak perusahaan sibuk mengejar keuntungan, THA Group mengambil langkah berbeda: menjadikan keberadaan mereka sebagai harapan bagi masyarakat. Dengan aksi nyata seperti ini, mereka mengirimkan pesan kuat bahwa keberhasilan bisnis semestinya berjalan seiring dengan kemajuan sosial dan kesejahteraan bersama.
Langkah THA Group ini mungkin tidak langsung mengubah dunia. Namun bagi enam warga di Kecamatan Damai, itu sudah cukup untuk mengubah hidup mereka selamanya. (T2)