InfoSAWIT, PUTUSSIBAU – Hulu Indonesia Festival (HIFEST) kembali hadir untuk keempat kalinya di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Festival yang digagas oleh Putussibau Art Community (PAC) bersama sejumlah komunitas lokal ini menjadi ruang kolektif bagi masyarakat untuk merayakan keberagaman budaya, seni, serta memperkuat kembali hubungan manusia dengan alam.
Mengusung tema “Tentang Tanah, Tentang Kita”, HIFEST 2025 membawa pesan mendalam: ajakan untuk menjaga, merawat, dan merayakan kekayaan budaya, alam, serta adat istiadat Kapuas Hulu. Festival ini resmi dibuka di sekretariat PAC pada Sabtu, 27 September 2025, oleh Plt. Asisten III Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Kapuas Hulu, Nazaruddin.
“Saya berikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Putussibau Art Community sebagai inisiator kegiatan ini. Mereka berhasil mengajak para pemuda Kapuas Hulu menjadi garda terdepan dalam merawat bumi dan merayakan identitas bersama,” ujar Nazaruddin dalam sambutannya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Senin (13/10/2025).
BACA JUGA: Indonesia dan Afrika Selatan Perkuat Kerja Sama Dagang, Sawit Jadi Komoditas Andalan
Tahun ini, HIFEST tampil berbeda. Untuk pertama kalinya, festival tersebut menggabungkan seni modern dan tradisional, memperkenalkan pangan lokal, serta mengadakan workshop kreatif bersama narasumber berkompeten. Tak hanya melibatkan masyarakat Kapuas Hulu, HIFEST 2025 juga menggandeng komunitas muda dari Kabupaten Sintang dan Sanggau, memperluas jangkauan kolaborasi lintas daerah.
Festival dibuka dengan prosesi Bedarak, ritual khas masyarakat Dayak Iban yang dilakukan untuk memohon keselamatan dan kelancaran sebuah perayaan. Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh Robertus Tutong, pegiat budaya dan lingkungan sekaligus Kepala Dusun Ngaung Keruh.
HIFEST 2025 terbagi dalam empat segmen utama yang menggambarkan kekayaan hulu dan semangat kebersamaan, Bicara Hulu – talkshow interaktif; Rasa Hulu – pelestarian pangan lokal; Loka Hulu – workshop kreatif; Suara Hulu – penampilan seni dan adat.
BACA JUGA: SIMP Tegaskan Legalitas Lahan Sawit, Klarifikasi Isu Kepemilikan dalam Kawasan Hutan
Selama dua hari pelaksanaan, 27–28 September 2025, suasana Kapuas Hulu dipenuhi semangat gotong royong, musik, dan aroma kuliner tradisional yang menggugah.
“Melalui HIFEST 2025, kami ingin mengingatkan bahwa tanah bukan sekadar pijakan, melainkan sumber kehidupan dan identitas yang harus dijaga bersama,” ujar Agustinus Surya Indrawan, atau Aday, inisiator PAC sekaligus koordinator HIFEST 2025.
Dengan semangat kolaborasi lintas komunitas dan generasi, HIFEST tidak hanya menjadi ajang seni dan budaya, tetapi juga gerakan sadar identitas dan kelestarian alam yang berakar dari Kapuas Hulu—tanah hulu yang terus mengalirkan inspirasi. (T2)