Riset Lulusan UNAIR Menangkan Kompetisi Internasional, Ubah Limbah Sawit Jadi Bahan Bakar Pesawat

oleh -4608 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/ Dari sembilan finalis tersebut, riset Afriya keluar sebagai yang terbaik dan menyabet gelar juara pertama.

InfoSAWIT, SURABAYA Prestasi kembali ditorehkan oleh anak bangsa di kancah global. Aidatul Fitriyah, alumnus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil meraih Juara Pertama Best Paper dalam ajang bergengsi International Journal of Oil Palm (IJOP) Paper Competition 2025.

Kompetisi ilmiah internasional ini diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) bekerja sama dengan Masyarakat Perkelapa-sawitan Indonesia (MAKSI). Tahun ini, ajang tersebut digelar secara hybrid di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diikuti lebih dari 115 peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Sri Lanka, dan kawasan Afrika Timur.

Dari seluruh peserta, hanya sembilan karya terbaik yang terpilih untuk dipresentasikan dalam forum konferensi internasional pada Sabtu (25/10/2025). Dari sembilan finalis tersebut, riset Afriya keluar sebagai yang terbaik dan menyabet gelar juara pertama.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Withdraw Pada Selasa (28/10), Perdagangan CPO di Bursa Malaysia Masih Lesu

 

Riset Sawit Zero-Waste untuk Energi Penerbangan Hijau

Dalam kompetisi ini, Afriya mengusung riset berjudul “Zero-Waste Palm Oil Biorefinery System for Sustainable Aviation Fuel (SAF) Production.” Penelitian tersebut mengulas desain sistem biorefinery kelapa sawit terintegrasi berbasis nol limbah (zero-waste) yang mampu memproduksi bahan bakar pesawat berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel/SAF).

Selain menghasilkan SAF, sistem biorefinery yang dikembangkan juga memproduksi berbagai produk turunan bernilai tambah seperti biochar, bioplastik, dan biofertilizer, sehingga mendukung konsep ekonomi sirkular dan efisiensi sumber daya.

“Tujuan utamanya adalah mengubah limbah industri sawit menjadi energi bersih sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 72,4 persen. Hal ini sejalan dengan target net-zero emission Indonesia serta standar internasional seperti CORSIA dan RED II,” jelas Afriya dilansir InfoSAWIT dari laman Unair, Rabu (29/10/2025).

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Plasma Riau Periode 29 Oktober – 4 November 2025 Turun Rp24,24 per Kg

 

Pendekatan Ilmiah Lintas Disiplin

Afriya menjelaskan, risetnya dilakukan melalui serangkaian tahapan sistematis, mulai dari pengumpulan data sekunder dari lembaga internasional seperti IEA, IRENA, BPS, ESDM, hingga World Bank. Selanjutnya, ia melakukan pemodelan proses menggunakan Aspen Plus V14 untuk mensimulasikan konversi limbah sawit menjadi SAF dan produk turunannya.

Analisis dampak lingkungan dilakukan dengan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA), sementara aspek ekonomi dievaluasi melalui indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period guna menilai kelayakan investasi.

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com