InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) terjadi withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 13.968/kg pada Jumat (31/10/2025), dengan demikian harga CPO tercatat turun Rp. 38/Kg atau turun sekitar 0,27% dibandingkan harga CPO pada Kamis (30/10/2025) yang mencapai Rp. 14.150/Kg.
Dari informasi yang didapat InfoSAWIT dari KPBN, harga CPO Franco Dumai dibuka Rp. 14.075/Kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 13.968/Kg. Harga CPO Talang Duku dibuka Rp. 13.875/Kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 13.709/Kg. Franco harga CPO Teluk Bayur dibuka Rp. 13.945/Kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 13.778/Kg.
Sementara dilansir Bernama, harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia ditutup melemah pada Jumat (31/10/2025), tertekan oleh meningkatnya ekspektasi permintaan terhadap minyak kedelai menyusul kesepakatan antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
BACA JUGA: BMI Naikkan Proyeksi Harga CPO 2025 Jadi RM4.320 per Ton, Didorong Lonjakan Permintaan India
Dalam catatan harian CGS International Futures Malaysia Sdn Bhd, pasar tertekan setelah kabar bahwa Tiongkok sepakat membeli volume besar kedelai asal Amerika Serikat sebagai hasil dari pembicaraan dagang kedua negara.
“Tiongkok telah menyetujui pembelian 12 juta ton kedelai pada tahun ini, memberikan sedikit kelegaan bagi para petani AS yang selama ini menantikan pemulihan ekspor ke pasar Asia,” tulis laporan tersebut.
Selain itu, dalam tiga tahun ke depan, Tiongkok juga berkomitmen membeli minimal 25 juta ton kedelai per tahun, yang berpotensi meningkatkan permintaan terhadap minyak nabati alternatif seperti minyak kedelai dan menekan prospek harga CPO.
BACA JUGA: Panen Lebih Cepat, Produksi Cepat Meningkat, Kisah Sukses Petani dengan Bibit Topaz
Pada penutupan perdagangan, kontrak bulan berjalan November 2025 turun RM32 menjadi RM4.185 per ton, sementara kontrak Desember 2025 melemah RM47 ke posisi RM4.193 per ton. Kontrak Januari dan Februari 2026 masing-masing susut RM53 menjadi RM4.207 dan RM4.222 per ton.
Sementara itu, kontrak Maret dan April 2026 turun RM52 masing-masing ke RM4.228 dan RM4.220 per ton.




















