InfoSAWIT, JAKARTA — Harga soybean meal (bungkil kedelai) di pasar Eropa melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir. Pelaku pasar menyebut lonjakan ini dipicu oleh munculnya premi terkait regulasi deforestasi Uni Eropa (EUDR) serta penguatan harga futures di bursa Chicago Board of Trade (CBOT).
Berdasarkan data broker, penawaran harga di Belanda untuk pengapalan November–Desember naik dari EUR303 per ton menjadi EUR330–345 per ton FOB Amsterdam/Rotterdam, atau meningkat 9% hingga 14% dibanding minggu sebelumnya.
“Penawaran harga melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir sehingga pasar menjadi relatif sepi,” ujar seorang pedagang asal Belanda, dikutip InfoSAWIT dari Platss, Sabtu (1/11/2025). “Dengan pembicaraan dagang AS–China yang masih berlangsung, harga di CBOT terus menguat dan mendorong premi naik.”
BACA JUGA: POPSI dan BPDP Dorong Pengembangan Sawit Berkelanjutan di Daerah 3T, Kapuas Hulu Jadi Contoh Nyata
Akibatnya, indikasi harga keseluruhan naik sekitar 15%, menunjukkan adanya tekanan signifikan di pasar protein nabati.
Italia Catat Kenaikan Premium Hingga US$90 per Ton
Kenaikan serupa juga terjadi di Italia. Harga soymeal untuk pengiriman November–Desember meningkat menjadi EUR345 per ton, naik dari EUR315 per ton pada pekan sebelumnya. Kenaikan tersebut mencerminkan premi sekitar US$90 per ton terhadap harga CBOT, dibanding US$60 per ton pada pekan sebelumnya.
“Namun belum ada pembeli yang berani mengontrak jangka panjang. Aktivitas pasar masih bersifat spot dan selektif,” ungkap salah satu pelaku pasar di Italia.
BACA JUGA: Ujian HAM di Balik Kilau Sawit Indonesia
Kekhawatiran Pasokan Akibat Regulasi EUDR
Lonjakan harga ini juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan industri pakan. Federasi Produsen Pakan Eropa (FEFAC) dalam pernyataan resminya kepada Dewan Pertanian Uni Eropa pada 28 Oktober 2025 memperingatkan potensi gangguan rantai pasok kedelai akibat proposal “penyederhanaan terbatas” regulasi deforestasi (EUDR) yang diajukan Komisi Eropa.
Menurut analisis FEFAC, biaya soymeal berpotensi naik 5–10% karena munculnya risk premium EUDR untuk volume pasokan kuartal pertama 2026 yang terbatas. Kenaikan harga ini juga berisiko menular ke sumber protein lain seperti rapeseed meal dan sunflower meal.
Kenaikan Harga Terpantau Konsisten
Lembaga riset energi dan komoditas Platts, bagian dari S&P Global Commodity Insights, mencatat harga soybean meal FOB Belanda berada di EUR307 per ton pada 28 Oktober, naik EUR6 per ton dibanding pekan sebelumnya.
BACA JUGA: Kementan Petakan 1,5 Juta Hektare Lahan Potensial untuk Integrasi Sawit–Sapi
Dengan pasar yang masih menanti kejelasan kebijakan EUDR dan arah negosiasi dagang global, pelaku industri pakan memperkirakan volatilitas harga protein nabati akan berlanjut setidaknya hingga akhir tahun. (T2)




















