InfoSAWIT, JAKARTA – Menjadi lumrah bila jabatan Kepala Pabrik Kelapa Sawit diduduki oleh seorang laki-laki, apalagi pekerjaan ini identik dengan tegas, kuat dan mampu memenuhi jam kerja tinggi. Termasuk mesti menghadapi karyawan pabrik yang rata-rata didominasi laki-laki. Namun ketabuan itu mampu dipatahkan Agustina Sembiring, yang menganggap jabatan kepala Pabrik adalah salah satu jalan dalam menambah ilmu dan wawasan.
Jabatan kepala Pabrik Kelapa Sawit (mill manager) kerap identik dengan pekerjaan yang diisi oleh sosok laki-laki, atau terkesan bahwa jabatan kepala pabrik tersebut mahfum dipegang oleh kalangan pekerja pria. Terlebih, kepala pabrik terkesan mesti tegas dan kuat menghadapi kendala dan harus tepat dalam memenuhi target yang telah ditentukan.
Apalagi para pekerja pabrik kelapa sawit rata-rata didominasi oleh kalangan laki-laki, terkecuali bagian adminsitrasinya. Namun bagaimana kemudian bila jabatan Kepala Pabrik Kelapa Sawit itu diduduki oleh seorang wanita.
BACA JUGA : Sertijab Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Resmi Dilakukan
Padahal jarang sekali wanita bisa memegang jabatan kepala pabrik kelapa sawit. Namun Agustina Sembiring mampu mematahkan ketabuan tersebut. Dikatakan Agustina, sebelumnya belum ada terpikirkan olehnya menduduki jabatan sebagai kepala pabrik, namun dengan adanya dorongan untuk menambah ilmu dan bisa mengetahui lebih banyak hal tentang teknik pengolahan di pabrik kelapa sawit, membuat dirinya menerima tawaran menjadi kepala pabrik di Bukti Barisan Indah Prima Mill.
Lebih lanjut tutur Agustina, dalam menjalankan profesi sebagai kepala pabrik kelapa sawit dirinya memperoleh dukungan dari keluarga. “Selain guna membantu suami, juga hendak memanfaatkan kemampuan yang ada pada diri kita,” katanya kepada InfoSAWIT, belum lama ini.
Selama ini cerita Agustina, dirinya tidak mendapatkan kendala dalam menjalai profesi sebagai kepala pabrik kelapa sawit, terlebih Keluarga sangat mendukung sepanjang ia senang menjalaninya. “Sebenarnya untuk jabatan kepala pabrik kelapa sawit tidak ada masalah jika di pegang oleh seorang Wanita, asalkan bisa memposisikan diri dan di dukung oleh keluarga,” tutur Agustina.
Dalam menjalani profesi kepala pabrik, kata wanita kelahiran Takengon, 49 tahun silam ini, memiliki target mampu memberikan hasil Oil Extraction Rate (OER) dan Kernel Oil Extraction Rate (KER) sesuai budget dan menjaga kualitas produksi. (T2)
Sumber Majalah InfoSAWIT Edisi November 2021