InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak kelapa sawit di Bursa Berjangka Malaysia menguat pada Kamis (30/6/2022) menjelang dirilisnya data ekspor periode Juni 2022. Namun dengan munculnya kekhawatiran atas penurunan pengiriman dan meningkatnya produksi telah mendorong harga kontrak minyak sawit mengalami penurunan bulanan tertajam semenjak krisis moneter tahun 2008 lalu.
Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman September 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 12 per ton, atau terdapat kenaikan 0,24%, menjadi RM 4.915 (US$ 1.116,54) per ton pada awal perdagangan.
Dilansir Reuters, untuk harga minyak secara bulanan tercatat anjlok 22%, merupakan penurunan harga minyak sawit tertajam sejak Oktober 2008 silam.
BACA JUGA : Stok Minyak Sawit Malaysia Juni 2022 Melonjak 8,76%
Para pedagang masih menunggu lembaga Surveyor kargo merilis perkiraan untuk ekspor Juni 2022. Pedagang juga memprediksi pengiriman akan tetap lemah, disaat pemerintah Indonesia sedang meningkatkan ekspor.
Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,2%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,02%. Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,2%.
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk memproleh pangsa pasar minyak nabati di tingkat global.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao Minyak mencatat, harga minyak kelapa sawit kemungkinan akan berada di RM 4.742 per ton, merupakan kenaikan harga dari harga terendah yang dicapai baru-baru ini di RM 4.493 per ton. (T2)