Konservasi Siamang Wilmar Tambah Anggota Baru, Jacky dan Ting-ting

oleh -3704 Dilihat
infosawit
Dok. Wilmar

InfoSAWIT, JAKARTA – Dua anggota baru bernama Jacky dan Ting-Ting resmi dilepasliarkan di area konservasi siamang (simpalangus syndactilus) yang dikelola perusahaan kelapa sawit, PT Kencana Sawit Indonesia, group Wilmar di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Keduanya menggenapi jumlah populasi siamang di kawasan konservasi tersebut menjadi total 22 individu.

Konservasi siamang itu merupakan kerjasama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Yayasan Kalaweit Indonesia, dan PT Kencana Sawit Indonesia sejak 2014. Dalam kerjasama ini, perusahaan mengalokasikan area konservasi seluas 800 hektare (ha) sebagai tempat pelepasliaran dan habitat siamang, yaitu di Bukit Tengah Pulau dan Bukit Salo.

Pelepasliaran itu ditandai dengan pembukaan kandang habituasi siamang oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat yang diwakili Kasubag Tata Usaha Wawan Sukawan, General Manager Kalaweit Asferi Ardianto, dan Senior Conservation Lead Wilmar Syahrial Anhar Harahap.

BACA JUGA: Petani Sawit Keluhkan Pembatasan Pembelian Buah Sawit PT PHS di Sekadau

“Kami sangat mengapresiasi kerjasama konservasi siamang di area HCV (high conservation value) PT Kencana Sawit Indonesia, karena dengan kegiatan ini tujuan konservasi dapat tercapai,” kata Wawan Sukawan pada Selasa, (20/9/2022) lalu.

Dia menyebut, perusahaan kelapa sawit itu telah berperan aktif dalam mendukung upaya konservasi di Sumatera Barat. Kegiatan tersebut juga menunjukkan bahwa konservasi dapat berjalan dengan baik atas dukungan multipihak.

Menurut Asferi Ardianto, sepasang siamang yang dilepasliarkan tersebut telah menjalani proses habituasi di area konservasi itu selama enam bulan. Pemilihan lokasi didasarkan pada data dukung makanan, kondisi tajuk, potensi minim konflik dengan satwa lain, dan jarak minimal 1 km dari lokasi kandang siamang lainnya. Selama proses habituasi, kondisi Siamang terus dipantau oleh tim Kalaweit, baik kondisi kesehatan maupun perilakunya.

BACA JUGA: Stok CPO Malaysia Diprediksi Melonjak Diatas 2 Juta ton

Pemantauan tersebut dilakukan dari pukul 07.00–16.00 WIB. Setelah dinyatakan sehat dan menunjukkan perilaku yang adaptif dengan habitatnya, maka Siamang dapat dilepasliarkan. “Saat ini masih ada sepasang Siamang lain yang masih menjalani proses habituasi dan akan dilepasliarkan setelah memenuhi persyaratan,” ungkapnya.

Syahrial Anhar Harahap menjelaskan, saat ini perusahaan mengelola area konservasi seluas 1.700 ha di Solok Selatan, yang terdiri dari hutan berbukit dan sempadan sungai. Selain dialokasikan untuk siamang, area tersebut juga digunakan untuk konservasi satwa lain, seperti owa ungko (hylobates agilis), simpai (presbytis melalophos), beruang madu (helarctos malayanus), dan berbagai jenis elang. Kegiatan konservasi juga didukung masyarakat dari dua Nagari di sekitar wilayah operasional perusahaan, yaitu Nagari Talao dan Nagari Sei Kunyit. Dengan adanya kerjasama multipihak tersebut, diharapkan dapat ikut menjaga kelestarian flora dan fauna di Indonesia. “Kerjasama ini menunjukkan bahwa perusahaan kebun sawit juga dapat berperan aktif dalam upaya-upaya konservasi,” tutupnya. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com