InfoSAWIT, JAKARTA – Terbentuknya Gapki sebagai asosiasi tak dapat dipungkiri, sebagai bagian dari kepemimpinan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang berfokus kepada perkebunan kelapa sawit. Kelahiran GAPKI pada tahun 1981 silam, merupakan bagian dari tanggung jawab PTPN sebagai perusahaan negara yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit nasional.
Kendati sempat dipimpin eksekutif perusahaan swasta pada periode 1999 – 2005, namun pucuk pimpinan GAPKI kembali kepada PTPN pada periode 2006-2009 dengan mendampuk Akmaluddin Hasibuan sebagai Ketua Umum Gapki terpilih.
Pada periode inilah, menurut catatan InfoSAWIT, muncul 5 posisi Ketua Bidang yang membawahi Kompartemen. Kala itu, para pengurus aktif GAPKI, sering berujar akan keberlanjutan kepemimpinan GAPKI yang bakal bermuara dari peran aktif anggota sebagai pengurus. Lantaran, selama perjalanan GAPKI, seringkali sulit mendapatkan calon pengganti Ketua Umum ketika Munas berlangsung.
BACA JUGA: Sekjen GAPKI, Eddy Martono Boleh Diusulkan?
Hingga dewasa ini, Ketua bidang GAPKI telah berkembang menjadi 15 Bidang.
Berikut rincian pada kepengurusan Gapki, pada periode 2018-2023, yang menurut catatan Media InfoSAWIT sering aktif menyuarakan Gapki di Media massa:
Pertama, Ketua Bidang Komunikasi, Tofan Mahdi. Kedua, Ketua Bidang Perpajakan dan Fiskal, Bambang Aria Wisena. Ketiga, Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang, Eddy Martono (sekarang Sekjen Gapki). Keempat, Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Sumarjono Saragih, dan kelima, Ketua Bidang Kemitraan dan Pembinaan Petani, Suryanto Bun.
BACA JUGA: 4 Langkah Menjadi Calon Ketum GAPKI
Dari peran aktif kelima ketua bidang aktif ini, apakah memiliki peluang besar melanjutkan estafet kepemimpinan sebagai bakal calon Ketum Gapki periode mendatang?. (T1)