MUNAS XI GAPKI: Dijegal Hak Suara, Perkebunan Nusantara dan Pendukungnya Walk Out

oleh -7767 Dilihat
infosawit
Dok. InfoSAWIT

InfoSAWIT, BALI Lantaran hak anggota dijegal aturan yang ambigu (sering berubah), Perkebunan Nusantara menyayangkan adanya penjegalan hak sebagai anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI).

Direktur Holding  Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro menyatakan walk out (keluar) arena sidang Munas XI GAPKI. Lantaran aturan Munas GAPKI selalu berubah-ubah. Kondisi paling krusial, pada aturan masa berlakunya perubahan AD/ART GAPKI. “Biasanya perubahan AD/ART berlaku sejak ditetapkan pada sidang Munas”, kata Dwi menjelaskan, lazimnya aturan main organisasi.


Sebagai salah satu pendiri organisasi GAPKI, Holding Perkebunan Nusantara merasa dikebiri haknya sebagai anggota, lantaran hak suara untuk memilih dan dipilih merupakan hak perusahaan.

BACA JUGA: Diwarnai Walk Out, Sidang MUNAS XI GAPKI Tidak Kuorum

“Apabila ada hak dipilih dan memilih, harusnya menjadi hak penuh anggota,” kata Dwi kepada InfoSAWIT, lebih lanjut, “Harusnya segala perubahan, bisa dibicarakan dan diputuskan dalam MUNAS XI GAPKI”.

Sementara, salah satu pendiri GAPKI lainnya, Grup Paya Pinang, yang juga memberikan dukungan kepada Holding Perkebunan Nusantara, merasa ada kebiri hak suara anggota. Menurut Direktur Grup Paya Pinang, Kacuk Sumarto, keberadaan hak suara anggota harusnya bisa dibicarakan dalam Munas.

“Mengacu pada Munas X tahun 2018 silam, ada perubahan AD/ART yang dilakukan dan langsung diberlakukan saat Munas waktu itu,” ujar Kacuk menjelaskan.

BACA JUGA: Mengenal GAPKI Lebih Dekat, Didirikan di Medan Hingga Pindah Ke Jakarta

Imbuhnya, keberadaan Munas sebagai forum tertinggi anggota Gapki, seharusnya menjadi ajang bersama seluruh anggota. “Jangan membuat aturan main demi kepentingan kelompoknya sendiri,” tandas Kacuk. (T1)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com