InfoSAWIT, JAKARTA – Menurut pemaparan Menkeu Sri Mulyani, perekonomian Indonesia diproyeksikan tetap akan mengalami pertumbuhan meski melambat. Pada tahu 2023 diprediksi tidak akan sekuat tahun lalu, yang bisa mencapai 5,2 persen–5,3 persen. Namun demikian, Sri Mulyani masih yakin, ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen di 2023.
Optimisme ini muncul menyusul pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Desember 2022. Selain itu, Sri Mulyani menilai, aliran masuk penanaman modal asing (PMA) yang meningkat dan berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) bakal menjadi pendorong ekonomi.
Pada saat yang sama, kinerja ekspor sektor pertanian juga menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pertanian pada Januari—Desember 2022 sebesar Rp640,56 triliun atau naik 3,93% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Pemerintah Babel Tergetkan Peremajaan Sawit Seluas 900 ha Tersebar di 3 Kabupaten
Bahkan, subsektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi mencapai 97,16 persen atau sebesar Rp 622,37 triliun. Ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada 2022 paling besar disumbang komoditas kelapa sawit dengan nilai Rp468,64 triliun atau 75,30 persen.
Dalam Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional di Jakarta, akhir Februari 2023 lalu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengonfirmasi kinerja sektor perkebunan yang moncer tersebut. Mentan Syahrul mengemukakan, komoditas kelapa sawit menjadi salah satu sumber devisa negara. “Pertumbuhan ekspor kita di atas Rp600 triliun, 90 persen di tangan sawit dan perkebunan yang lain,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mentan mengingatkan, bulan madu dengan harga yang kompetitif terhadap komoditas kelapa sawit di pasar dunia tentu membutuhkan keberlanjutan, terutama bagi subsektor perkebunan kelapa sawit rakyat yang kini harus menghadapi tantangan besar terkait dengan produktivitasnya.
BACA JUGA: 5 Koperasi Sawit di Muara Wahau Peroleh Sertifikat ISPO & RSPO
Sebagai informasi, bila diklasterisasi, subsektor perkebunan sawit terbagi dalam beberapa pengkategorian, yakni perkebunan yang dikuasai rakyat, perkebunan sawit besar milik negara dan perkebunan sawit besar milik swasta.