InfoSAWIT, LONDON – Kunjungan resmi Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Fadillah Yusof ke Inggris berakhir dengan hasil yang baik lantaran para pembuat kebijakan di Uni Eropa telah memberikan sinyal komitmen mereka untuk mengakui sertifikasi Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan Malaysia (MSPO) dalam pedoman uji tuntas untuk memastikan bahwa komoditas masuk ke negara tersebut berkelanjutan.
Hal tersebut terungkap pada pertemuan dengan Menteri Negara Perdagangan Internasional Nigel Huddleston dan Menteri Negara Pembangunan Internasional Andrew Mitchell pada Kamis (31/5/2023) lalu.
“Mereka sangat positif, karena mereka memberikan komitmen bahwa MSPO akan menjadi salah satu dokumen yang diakui dalam proses uji tuntas,” katanya seperti dilansir Bernama.
BACA JUGA: Perdagangan Minyak Sawit Ke Uni Eropa Kerap Hadapi Beragam Kendala
Lebih lanjut tutur Datuk Seri Fadillah Yusof, bahkan, mereka juga mengatakan apa yang mereka rencanakan terkait aturan tersebut adalah produk yang berasal dari negara lain, atau yang tidak tercakup oleh undang-undang Inggris, sehingga terikat oleh undang-undang negara produsen.
“Jelas, kami ingin melihat ini secara hitam putih, tetapi itu adalah pernyataan awal mereka dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Inggris,” kata Fadillah yang juga Menteri Perkebunan dan Komoditas.
Aksesi Inggris ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), di mana Malaysia menjadi anggotanya, diharapkan dalam beberapa bulan Ini akan menjadi kesepakatan perdagangan pertama Malaysia dengan Inggris.
BACA JUGA: Mendag Adakan Konsultasi Publik Rencana Bursa CPO ala Indonesia
Malaysia telah bernegosiasi dengan Inggris untuk menghapus tarif minyak sawit Malaysia dari 12 persen saat ini menjadi nol setelah masuk ke pakta perdagangan.
Perdagangan bilateral antara kedua negara melebihi US$ 7,3 miliar pada tahun 2022, dimana Inggris mencatat surplus perdagangan sekitar US$ 786 juta (US$1=RM4,57).
(T2)