InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia tercatat turun pada Senin (12/6/2023), dibebani oleh prediksi penurunan ekspor awal Juni 2023, para investor menunggu data dewan minyak sawit utama yang akan dirilis hari ini.
Dilansir Reuters, patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Agustus2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 25, atau terdapat penurunan sekitar 0,74%, menjadi RM 3.342 per metrik ton pada awal perdagangan.
Sebelumnya perusahaan inspeksi independen, AmSpec Agri Malaysia pada Sabtu (10/6/2023), melaporkan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Juni turun 17,6% menjadi 275.211 metrik ton dari bulan sebelumnya yang mencapai 333.779 metrik ton pada periode yang sama.
BACA JUGA: Tangan Dingin Kepala Desa Rimba Makmur, Mendongkrak Ekonomi Petani Sawit
Sementara cargo surveyor Intertek Testing Services mencatat, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Juni turun 16,7% menjadi 295.990 metrik ton dari bulan Mei mencapai 355.380 metrik ton pada periode yang sama.
Masih dilansir Reuters, kontrak minyak kedelai teraktif di Bursa Dalian berkode DBYcv1 naik 1,1%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 naik 0,6%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 1,1%.
BACA JUGA: Dalam Satu Dasawarsa, Pangsa Ekspor Produk Turunan Sawit Jadi 80%
Dikatakan Analis Teknis Reuters, Wang Tao, harga minyak kelapa sawit mungkin mundur ke kisaran RM 3,308 hingga RM 3,341 per metrik ton, lantaran gagal menembus angka kontrak di RM 3,394 per ton. (T2)