InfoSAWIT, JAKARTA – Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU BPDP-KS) atau biasa dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE) periode 1–15 Juli 2023 adalah US$ 747,23/MT, atau menguat sekitar 3,29% dibandingkan periode 16–30 Juni 2023 lalu.
Penetapan harga referensi CPO tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1125 tahun 2023 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Selain itu, minyak goreng (refined, bleached, and deodorized/RBDpalm olein) dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat netto ≤25 kg dikenakan BK US$ 0/MT. Pengenaan BK tersebut diterapkan untuk merek sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1126 Tahun 2023 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, and Deodorized (RBD) Palm Olein dalam Kemasan Bermerek dan Dikemas dengan Berat Netto ≤ 25 Kg.
BACA JUGA: Ini Alasan, Bursa CPO Hanya Atur HS 15 Tidak Termasuk Produk Turunan
Diungkapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso saat ini, harga referensi CPO mengalami peningkatan yang menjauhi ambang batas sebesar US$ 680/MT.
“Untuk itu, merujuk pada PMK yang berlaku saat ini, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 18/MT dan PE CPO sebesar US$ 75/MT untuk periode1—15 Juli 2023,” kata Budi Santoso, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, belum lama ini.
Tercatat dimana BK CPO periode 1–15 Juli2023 merujuk pada Kolom Angka 3Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo. Nomor 123/PMK.010/2022 sebesar US$ 18/MT. Sementara itu, PECPO periode 1–15 Juli 2023 merujuk pada Lampiran Huruf C Peraturan Menteri Keuangan Nomor Nomor 103/PMK.05/2022 jo. 154/PMK.05/2022 sebesar US$ 75/MT. Sehingg total pengenaan BK dam PE CPO sebesar US$ 93/ton.
BACA JUGA: Sawit Berkelanjutan Bisa Sejahterakan Masyarakat Papua
Menurut Budi, peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor,diantaranya kekhawatiranpasar atas produksi CPO yang menurun akibat cuaca kering dan panas dan adanya peningkatan impor CPO di India. (T2)