InfoSAWIT, JAKARTA – Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal sebagai salah satu sentra produksi lada dan kelapa sawit di Indonesia. Rupanya kedua komoditas ini memiliki peluang pengemembangan yang cukup besar, namun tentu saja dibutuhkan dukungan supaya kedua komoditas tersebut menjadi tiang ekonomi bagi masyarakat Bangka Belitung.
Lada putih dan kelapa sawit merupakan komoditas yang cukup banyak ditemui di provinsi Bangka Belitung, wajar bilaman Bangka Belitung pun dikenal sebagai asal kedua komoditas tersebut. Tidak hanya itu, kedua komoditas asal Bangka Belitung tersebut diyakini memiliki hasil kualitas produksi yang cukup baik.
Wajar bilamana kedua komoditas tersebut menjadi salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di Bangka Belitung. Bahkan kedua tanaman tersebut masih menjadi tumpuan bagi sebagian besar petani di Kabupaten Bangka Selatan.
BACA JUGA: Limbah Pabrik Sawit PT. Syaukat Sejahtera Diduga Merusak Lahan Sawah Warga Bireuen, Aceh
Misalnya saja merujuk data, produksi lada di bangka belitung setiap tahunnya mampu berproduksi 32.352 ton, dengan produktivitas sekitar 1.282 kg/ha. Sementara kelapa sawit juga terus berkembang di provinsi ini. Saat ini total luas kebun sawit di Bangka Belitung telah mencapai 75.734,17 hektar, dengan total produksi sawit dari kebun sawit rakyat sebanyak 141.452,28 ton, dimana tingkat produktivitas masih sekitar 2,68 ton CPO per hektar per tahun.
Kendati memiliki peluang tinggi dikembangkan, namun masih ada sejumlah kendala yang kerap dihadapi, misalnya saja fluktuasi harga, gangguan Organisasi Pengganggu Tanaman (OPT), penambangan ilegal, mahalnya pupuk, dan adanya introduksi tanaman perkebunan lain yang dapat mengganggu kelapa sawit dan lada putih. Semua kendala-kendala tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil produksi.
Sebab itu perlu diupayakan agar Bangka Belitung menjadi kawasan sentra produksi terutama lada putih dan kelapa sawit. Lantara tatkala Bangka Belitung telah menjadi kawasan sentra produksi, maka akan banyak manfaat yang didapatkan oleh Bangka Belitung terutama pada sektor ekonomi.
BACA JUGA: Periode Juli 2023 Realisasi DMO Minyak Goreng Sawit Diproyeksi Hanya 60 Persen
Tentu saja dalam mengupayakan hal tersebut perlu dilakukan upaya-upaya yang dapat mendukung pengembangan kedua komoditas tersebut, sehingga Bangka Belitung dapat menjadi kawasan sentra produksi.