InfoSAWIT, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Perkebunan Nusantara V, telah meluncurkan inovasi yang signifikan dalam upaya memperbaiki produktivitas petani sawit dan mengatasi permasalahan bibit sawit palsu. Salah satu langkah terobosan yang mereka ambil adalah dengan pendekatan digitalisasi.
Pada akhir tahun 2021, anak perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau, meluncurkan “Sawit Rakyat Online,” sebuah aplikasi berbasis Android yang telah diunduh lebih dari 10.000 orang di layanan Play Store. Aplikasi sederhana ini dirancang untuk memudahkan petani dalam mengakses dan mendapatkan bibit sawit unggul yang bersertifikat.
CEO PTPN V, Jatmiko Santosa mengungkapkan, bahwa bibit sawit palsu telah menjadi masalah serius di kalangan petani. Mereka sering kali tertipu oleh bibit palsu, yang mengakibatkan pertumbuhan sawit yang tidak maksimal, produktivitas rendah, dan dampak ekonomi yang merugikan selama 25 hingga 30 tahun.
“Bayangkan, ketika salah pilih bibit. Petani tertipu. Selama 25 hingga 30 tahun lamanya sawit mereka tidak tumbuh maksimal, produktivitas rendah, dan ekonomi pun terganggu. Inilah kenapa program ini kita hadirkan, termasuk melalui sentuhan teknologi,” ujarnya dikutip InfoSAWIT dari laman resmi PTPN V, Senin (18/9/2023).
Tercatat program “Sawit Rakyat Online” ini telah berjalan selama tiga tahun terakhir dengan sukses besar, dan lebih dari 1,6 juta bibit telah diserap oleh lebih dari 4.300 petani sawit. Selain memfasilitasi penjualan bibit, aplikasi ini juga menyediakan fitur diskusi daring, yang memungkinkan para petani berkomunikasi dua arah untuk budidaya perkebunan yang berkelanjutan.
Jatmiko juga menjelaskan bahwa semangat dari PTPN V adalah untuk tumbuh dan berkembang bersama petani. Transformasi ini mendapat perhatian positif dari Menteri BUMN,, Erick Thohir, yang mengapresiasi upaya PTPN V dalam membantu petani dengan menyediakan bibit sawit berkualitas dan bersertifikat.
BACA JUGA: Suara Buruh Sawit Seringkali Terabaikan, Pemerintah Saatnya Dengarkan Mereka
Salah satu petani sawit, Rustam Efendi, mengungkapkan bahwa kebijakan ini sangat membantu petani, karena selain transparan, petani juga dapat melacak ketersediaan bibit sesuai alamat pembeli. Hasilnya, kebun sawitnya tumbuh dengan baik dan menghasilkan tandan buah segar.
Rustam yang telah membeli 1.000 bibit untuk peremajaan 8 hektare kebun sawitnya pada 2021 lalu mengatakan saat ini perkebunan sawit miliknya telah tumbuh dengan sangat baik. Bahkan, tanaman sawit mudanya telah menghasilkan tandan buah segar.
“Ini terobosan yang luar biasa dari PTPN V. Sebagai petani sawit, program ini menjadi jawaban atas kerisauan kami akan tsunami bibit sawit palsu di pasaran,” tandas Rustam. (T2)