Stakeholder Sawit Dukung Sinergisitas untuk Wujudkan Kesejahteraan Petani

oleh -2328 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Sawit Fest 2021/Foto: Fitra Yogi/Ilustrasi kebun sawit.

InfoSAWIT, JAMBI – Tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan secara sinergisitas, hal itulah yang seharusnya dilakukan pada komoditas kelapa sawit yakni bersinegisitas anatara petani, pemerintah dan perusahaan untuk memajukan komoditas kelapa sawit termasuk petani selaku pemasok bahan baku industri atau Perusahaan.  

Diungkapkan Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani, bahwa luas wilayah Provinsi Jambi ± 5.343.500 hektar (ha) yang terdiri dari 9 kabupaten dan 2 kota, dari luas tersebut ± 36,18 % lahan perkebunan (1.933.322 ha).


Dari angka tersebut terdapat 20 tanaman perkebunan yang terdapat di Provinsi Jambi dan telah memberikan kontribusinya terhadap perekonomian masyarakat. Dari 20 tanaman tersebut, ada 7 komoditi utama perkebunan di Provinsi Jambi, yaitu kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kopi, cassiavera, pinang dan tebu, dan 7 komoditas tersebut seluas 1.924.910 ha.

BACA JUGA: Astra Agro Resmi Publikasikan Laporan Independen Terkait Tudingan Pelanggaran

”Dalam hal ini peran sub sektor perkebunan bagi perekomian rakyat sangat besar karena 73 % dari 7 komoditi unggulan tersebut merupakan tanaman perkebunan rakyat, hanya 27 % tanaman milik perusahaan perkebunan,” ungkap Abdullah saat membuka Indonesian Palm Oil Smallholders (IPOSC) yang ketiga dengan tema “Optimalisasi Sawit Rakyat Sebagai Penghasil Devisa di Pusaran Tata Kelola Sawit Berkelanjutan”, yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dihadiri InfoSAWIT di Jambi (28/11).

Sehingga dalam hal ini, lanjut Abdullah mengungkapkan, pemerintah Provinsi Jambi memandang Sub Sektor Perkebunan sebagai prioritas utama, karena berkontribusi 17,8% terhadap PDRB Provinsi Jambi dengan nilai Rp37 trilliun.

“Kita telah mengekspor komoditas perkebunan dengan negara tujuan Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Negara Semenanjung Arab, dengan nilai total ekspor Rp1,9 trilliun untuk 24 variasi komoditas, yang menempatkan Provinsi Jambi sebagai provinsi dengan nilai ekspor komoditi perkebunan terbesar nomor 3 di Indonesia,” ungkap Abdullah.

BACA JUGA: IPOSC: Petani Sawit Didorong Optimalkan Hasil, Ditengah Tantangan yang Masih Muncul

Abdullah berharap prestasi ini sebagai pemicu agar dapat berbuat lebih baik lagi. Pemerintah Provinsi Jambi akan mengambil langkah kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkannya, salah satunya dengan penerapan secara maksimal Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 19 Tahun 2019 yang mengatur tata niaga komoditi perkebunan.

“Melalui Perda ini, kita mengharapkan agar pekebun  mendapat nilai tambah dan posisi tawar yang lebih baik, guna meningkatnya kesejahteraan pekebun di Provinsi Jambi,” harap Abdullah.

InfoSAWIT

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com