InfoSAWIT, DUBAI – Dalam upaya mewujudkan transisi energi Indonesia menuju target Net Zero Emission (NZE) 2060, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina (Persero) mengakui pentingnya sinergi di antara keduanya. Sebagai badan usaha milik negara yang berfokus pada sektor energi, keduanya memegang peran strategis dalam mencapai agenda transisi energi yang berkelanjutan.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti menegaskan, bahwa Indonesia perlu bersiap menghadapi dua kebutuhan yang berbeda, yakni mencapai NZE pada 2060 dan memenuhi kebutuhan keamanan, keberlanjutan, dan keterjangkauan energi yang semakin meningkat.
“Kita harus mencapai NZE pada 2060, di tengah kebutuhan keamanan, keberlanjutan, dan keterjangkauan energi yang semakin meningkat,” tuturnya dalam keterangan resmi diperoleh InfoSAWIT, Senin (4/12/2023).
BACA JUGA: Mengenal Bunga-Bunga Musuh Hama di Perkebunan Kelapa Sawit
Dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia menetapkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan sumber daya nasional dan 43,2 persen dengan bantuan internasional. Sektor energi memiliki target penurunan emisi sebesar 358 MtCO2e secara mandiri, dan 446 MtCO2e dengan dukungan internasional.
Pentingnya sinergi antar sektor, khususnya sektor energi dan lingkungan, menjadi kunci dalam mencapai target aksi iklim. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanti, menyarankan agar strategi perusahaan di sektor energi diintegrasikan dengan strategi sektor lahan untuk merancang aksi iklim yang holistik.
BACA JUGA: Pemprov Bengkulu Bahas Alokasi DBH Sawit 2023, Salah Satunya Untuk Pendataan Sawit Rakyat
Dalam sebuah sesi, Global Director World Bank Energy and Extractive Global Practice, Demetrios Papathanasiou, memberikan penekanan pada pentingnya dukungan pendanaan untuk mencapai target iklim bersama. Kolaborasi dan dukungan finansial menjadi elemen krusial dalam memastikan keberhasilan upaya transisi energi. (T2)