InfoSAWIT, JAKARTA – Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Danang Girindrawardana, menyoroti peran penting sektor sawit dalam perekonomian Indonesia sebagai andalan ekspor CPO dan produk turunannya. Meskipun memiliki potensi besar, tantangan produktivitas, keberlanjutan, dan hak-hak petani serta perkebunan besar menjadi isu yang perlu diatasi.
Saat ini, 40 persen dari industri sawit dipegang oleh petani, sedangkan sisanya dikuasai oleh perkebunan sawit besar dan perkebunan milik negara. Produksi sawit Indonesia cenderung menurun, dan produktivitas lahan petani masih rendah. Kendala seperti kebijakan minyak goreng sawit yang kontroversial turut memperumit situasi.
Danang Girindrawardana menekankan bahwa permasalahan ini memerlukan solusi menyeluruh yang melibatkan kementerian terkait, pemerintah, dan stakeholder industri sawit, termasuk petani, perkebunan besar, dan lembaga terkait. Salah satu langkah efektif yang diusulkan adalah penerapan tax amnesty, asalkan ada kemauan politik untuk melaksanakannya.
“Pentingnya melibatkan pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menentukan reformasi kebijakan dalam industri sawit tidak bisa diabaikan. Pemimpin seperti Ganjar-Mahfud dapat memainkan peran kunci dalam merumuskan kebijakan yang tidak hanya memperbaiki kredibilitas Indonesia dalam industri ini, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Danang, saat Preskon Petani Sawit Rakyat Dukung Ganjar-Mahfud, yang diadakan InfoSAWIT dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Kamis (1/2/224) di Jakarta.
Danang juga mengungkapkan rencananya untuk memperkuat keberadaan lembaga Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dengan meningkatkan kredibilitasnya, terutama di sektor hulu dan menengah, melalui sinergi bersama kementerian terkait.
BACA JUGA: Pertemuan Kedua Gugus Tugas Bersama EUDR Fokus pada 5 Workstream
“Ganjar-Mahfud menawarkan visi yang jelas dan kecerdasan dalam memimpin reformasi tata kelola industri sawit. Dengan dukungan pengusaha dan pemerintah, serta perhatian terhadap penegakan hukum, Indonesia dapat memperbaiki situasi industri sawitnya. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mempertahankan peran dominannya dalam industri sawit global dan meningkatkan kesejahteraan para pelaku industri di seluruh rantai produksi,” ungkap Danang Girindrawardana. (T2)