InfoSAWIT, JAKARTA – Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin, menyoroti pentingnya peran Bursa CPO dalam mengatur harga jual Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani di Indonesia. Meskipun Bursa CPO telah hadir, dampaknya terhadap harga TBS sawit belum signifikan bagi petani, terutama mereka yang merupakan anggota dari petani sawit swadaya.
Sabarudin menyampaikan bahwa masih kurangnya kebijakan yang mampu menyelaraskan pasokan TBS sawit petani dengan perdagangan CPO di Bursa menjadi salah satu faktor utama. Dalam pernyataannya kepada InfoSAWIT, Rabu (21/2/2024), dia mengungkapkan harapannya agar Bursa CPO Indonesia, yang dikelola oleh Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (ICDX), dapat bekerja sama dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) untuk meningkatkan likuiditas dan daya saing pasar.
Menurut Sabarudin, Bursa CPO Indonesia memiliki potensi untuk merespons perubahan dalam pasokan TBS sawit dengan lebih cepat daripada bursa luar negeri. Dia menjelaskan bahwa saat pasokan TBS sawit sulit ditemukan, harga CPO dapat naik sebagai respons, sedangkan saat panen berlimpah, harga TBS sawit akan menyesuaikan diri.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Naik 1,13 Persen Pada Selasa (20/2), Harga CPO di Bursa Malaysia Justru Turun
Namun demikian, agar efektif, diperlukan kebijakan yang lebih tegas untuk mengatur pasokan dan penjualan harian sehingga harga jual CPO dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani.
Sejalan dengan harapannya, Sabarudin pula meminta agar Bursa CPO dapat lebih proaktif dalam mengatur pasokan dan permintaan harian. Dengan demikian, diharapkan harga jual CPO dapat memberikan dorongan bagi kesejahteraan petani, yang menjadi pilar utama dalam industri kelapa sawit di Indonesia.
BACA JUGA: Milyander Bill Gates Cari Alternatif Minyak Sawit Melalui C16 Biosciences Sejak 2017
Meskipun masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi, seperti koordinasi antara lembaga terkait dan implementasi kebijakan yang efektif, Sabarudin tetap optimis bahwa Bursa CPO Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Indonesia jika dikelola dengan baik dan sinergis dengan stakeholder terkait. (T2)