InfoSAWIT, SIAK – Di tengah lanskap ekonomi Kabupaten Siak yang didominasi oleh sektor perkebunan, kehadiran sektor swasta memiliki peran vital dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah terbentuknya Koalisi Private Sektor untuk Siak Hijau (KPSSH) pada September 2019, sebagai wujud dukungan terhadap kebijakan Siak Hijau yang bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi program kerja di wilayah tersebut, melalui pendekatan jurisdictional landscape.
Sektor perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan pesat di Kabupaten Siak. Namun, tantangan terbesar adalah mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Merujuk data Dinas Pertanian Kabupaten Siak, total tutupan luas kebun kelapa sawit di wilayah Kabupaten Siak adalah 328.872,68 Ha, dimana perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan seluas 120.797,68 Ha, dan perkebunan kelapa sawit rakyat seluas 208.075 Ha.
Tetapi, kebun sawit yang sudah bersertifikat ISPO dari total keseluruhan baru mencapai 14 persen atau seluas 48.840,07 Ha. Sementara Kabupaten Siak menargetkan seluruh perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Siak sudah bersertifikasi ISPO pada tahun 2025.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Masih Withdraw Pada Jumat (22/3), Harga CPO Mingguan Naik 1,75 Persen
Dalam konteks ini, perusahaan-perusahaan besar seperti Wilmar memainkan peran penting. Terlebih Wilmar telah mengadopsi kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebagai bagian dari komitmennya terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), sejalan dengan visi Siak Hijau. Wilmar juga terlibat aktif dalam program pemberdayaan petani swadaya di Kabupaten Siak, dengan fokus pada peningkatan kapasitas petani, pendampingan praktik pengelolaan kebun yang baik, dan proses sertifikasi ISPO.
Sejak terlibat dalam program ini, Wilmar telah berhasil bermitra dengan beberapa koperasi petani swadaya di Kabupaten Siak, memberdayakan ribuan petani dan membantu beberapa di antaranya meraih sertifikasi ISPO.
“Sejak terlibat aktif dalam program pemberdayaan petani swadaya ini, Wilmar telah bermitra dan mendampingi 5 koperasi petani swadaya di kabupaten Siak, dengan jumlah anggota mencapai sekitar 1.500 orang,” kata Sustainability Head Wilmar, Pujuh Kurniawan dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, ditulis Sabtu (23/3/2024).
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Resmi Memenangi Pemilu, Asosiasi Sawit Harapkan Hilirisasi Kian Menguat
Lebih lanjut tutur Pujuh, dari total petani yang didampingi tersebut, 2 koperasi telah mendapatkan Sertifikasi ISPO sejak tahun 2019, dan 2 koperasi lagi sedang dalam proses penyelesaian Sertifikasi ISPO pada awal tahun 2024, dan 1 koperasi sedang berproses untuk penyiapan mencapai sertifikat ISPO. Program ini dijalankan bersama dengan para pihak yang berada di wilayah Kabupaten Siak, antara lain PT. Permodalan Siak (PERSI), Dinas Perkebunan, dan dinas lain yang terkait.