InfoSAWIT, JAKARTA – Ada pendapat yang mengatakan bahwa memberikan pupuk kotoran sapi dapat memperparah serangan awal dari jamur ganoderma. Namun, dalam konteks ini, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Enzim yang dihasilkan oleh mikroba dalam kotoran sapi tidak selalu cocok dengan substrat yang ada dalam tanah atau pada jamur ganoderma. Misalnya, enzim laktase yang dihasilkan oleh kotoran sapi lebih cenderung mengubah struktur bahan organik yang berbeda daripada substrat yang digunakan oleh jamur ganoderma.
“Serangan busuk batang kelapa sawit yang disebabkan oleh Ganoderma boninense tidak berhubungan dengan tindakan teknis pemberian pupuk kandang atau kompos kotoran sapi,” kata Cico Jhon Karunia Simamora, dari Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura.
BACA JUGA: Industri Sawit Malaysia Hadapi Tudingan Deforestasi dari Uni Eropa
Bahkan kandungan agen biokontrol dan substrat pada kotoran sapi berperan sebagai sumber musuh alami dan inaktivator enzim Ganoderma berkembang biak. Lantas, pemberian unsur hara melalui pupuk atau kotoran sapi dapat meningkatkan pertahanan aktif tanaman terhadap serangan Ganoderma boninense.
“Oleh karena itu, pemberian pupuk kotoran sapi tidak secara langsung menyebabkan peningkatan serangan jamur ganoderma. Sebaliknya, kotoran sapi dapat memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan oleh tanaman untuk meningkatkan pertahanan mereka terhadap serangan penyakit, termasuk serangan dari jamur ganoderma,” kata Ciko.
BACA JUGA: Sosialisasi dan Inkubasi Malam Sawit: Mendukung Perkembangan Industri Batik di Indonesia
Dengan demikian, penting untuk memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang peran mikroba dalam kotoran sapi dan bagaimana interaksinya dengan lingkungan pertanian. Dengan memahami secara lebih baik faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jamur ganoderma dan cara-cara mengelola tanah secara efektif, kita dapat mengurangi risiko serangan penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman secara keseluruhan. (T2)
