InfoSAWIT, BRUSSEL – Setiap tahun, Uni Eropa (UE) melakukan perdagangan dalam jumlah besar hewan dan produk komoditas lainnya yang masuk dan beredar di dalam wilayah Uni Eropa. Dengan populasi lebih dari 440 juta orang, pertanyaan tentang keamanan pangan menjadi sangat penting.
Untuk menjawab tantangan ini, Komisi Eropa telah mengambil berbagai tindakan selama beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah pembentukan dan pengoperasian TRACES, sebuah platform online yang esensial untuk memastikan keamanan rantai pangan.
Dilansir InfoSAWIT dari Komisi Uni Eropa, TRACES (Trade Control and Expert System) adalah platform online yang dikembangkan oleh Komisi Eropa untuk mengelola sertifikasi kesehatan hewan dan tumbuhan. Sistem ini digunakan untuk mengawasi impor hewan, produk hewani, makanan dan pakan non-hewani, serta tumbuhan ke dalam Uni Eropa. Selain itu, TRACES juga mengelola perdagangan intra-UE dan ekspor hewan serta produk hewani dari UE.
BACA JUGA: Pemprov Sulbar Mediasi Konflik Lahan Sawit antara PT Mamuang dan Masyarakat Pasangkayu
Tercatat, saat ini, TRACES telah menjadi alat yang sangat diperlukan, digunakan di sekitar 90 negara dengan lebih dari 113.000 pengguna di seluruh dunia. Sistem ini memfasilitasi penerbitan sertifikat sanitasi dan fitosanitasi serta dokumen resmi yang diperlukan untuk impor, pergerakan intra-UE, dan ekspor hewan dan produk hewani.
Dimana tujuan utama TRACES ialah pertama, menyederhanakan proses sertifikasi, dimana TRACES memungkinkan semua prosedur masuk terkait menjadi sepenuhnya digital dan tanpa kertas, sesuai dengan prioritas kebijakan Komisi Eropa, ‘Eropa yang cocok untuk era digital’.
Lantas kedua, peningkatan transparansi, lantaran TRACES memfasilitasi pertukaran data, informasi, dan dokumen antara semua pihak perdagangan yang terlibat dan otoritas kontrol. Hal ini menyederhanakan dan mempercepat prosedur administrasi.
BACA JUGA: CPOPC Bertemu Otoritas NVWA untuk Mendiskusikan Kesiapan Implementasi EUDR
Ketiga, ketertelusuran dan keamanan pangan, dengan kemampuan untuk melacak semua pergerakan hewan, produk hewani, makanan dan pakan non-hewani, serta tumbuhan, berkontribusi dalam pengurangan dampak wabah penyakit dan memungkinkan respons cepat terhadap risiko serius di sepanjang sektor rantai pangan.