InfoSAWIT, JAKARTA – Tim Peneliti Proteksi Tanaman Pusat Penelitin Kelapa Sawit (PPKS), Agus Susanto mencatat penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) disebabkan oleh jamur Ganoderma boninense, dimana luasan area terserang Ganoderma di Indonesia mencapai 118 ribu ha. “Kerugian ekonomi mencapai lebih dari Rp 4 triliun per tahun,” katanya.
Lebih lanjut tutur Agus, seiring dengan pertambahan generasi (ke 3-4), sumber inokulum Ganoderma semakin banyak dan menyebabkan peningkatan laju kejadian penyakit. Menyebabkan serangan Ganoderma semakin meluas seiring pertambahan luas areal tanaman kelapa sawit.
Belum lagi perubahan iklim global meningkatkan kesesuaian mikroklimat untuk pertumbuhan Ganoderma.
BACA JUGA: Jokowi Bersama Menteri Lingkungan Norwegia Bahas Isu Diskriminasi Sawit dan Folu Netsink 2030
Namun demikian kata Agus, upaya pengendalian terus dilakukan sedini mungkin dan terpadu, salah satunya melalui sanitasi sumber inokulum untuk Ganoderma boninense. “Sanitasi sumber inokulum untuk Ganoderma boninense dan teknik lubang tanam besar disertai aplikasi Trichoderma,” katanya.
Selain itu juga produsen benih sawit mulai mengembangkan tanaman tahan Ganoderma, seperti yang dilakukan PPKS dengan menghasilkan varietas DxP 540 NG. Dimana tanaman tersebut adalah keturunan SP540T merupakan salah satu material genetik yang memiliki tingkat ketahanan tinggi terhadap Ganoderma di lapangan.
Persilangan yang menunjukkan sifat ketahanan ditetapkan sebagai varietas moderat tahan Ganoderma dan diberi nama DxP 540 NG (SK Menteri Pertanian Republik Indonesia No.641/Kpts/KB.010/10/2017). Frasa ‘NG’ sendiri memiliki arti New Generation for Ganoderma.
BACA JUGA: IPB Training Bersama BPDPKS dan Ditjenbun Adakan Pelatihan SDM Kelapa Sawit di Sulawesi Tengah
Selain memiliki sifat moderat tahan terhadap Ganoderma, Varietas DxP 540 NG juga memiliki karakter produksi TBS dan minyak yang sangat baik. Pada umur 6 tahun, varietas ini dapat menghasilkan 35 ton TBS/ha/tahun dengan tingkat rendemen minyak 26,5-27,4%. Tingkat rendemen yang tinggi disebabkan kandungan mesokarp/buah yang tinggi, yakni 84,5-87,5%.
Seperti halnya PPKS, produsen benih sawit lainnya yakni PT ASD Bakrie Oil Palm Seed Indonesia juga menghasilkan tanaman sawit resisten terhadap ganoderma, melalui kepastian bahwa pohon induk terpilih resisten ganoderma. “Kami pastikan bahwa hanya tetua dura dan pisifera yang menghasilkan progeni DxP resisten gano yang terpilih,” tutur Rasidin Azwar periset di PT ASD Bakrie Oil Palm Seed Indonesia.