InfoSAWIT, BANDA ACEH – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) bersama PT. Global Scholarship Services Indonesia (IPB Training) menggelar Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Provinsi Aceh untuk angkatan 1, 3 dan 4. Acara ini berlangsung pada 13-17 Mei 2024 lalu, di Hotel Grand Nanggroe Aceh, Banda Aceh, Aceh.
Sebagai Tim Narasumber IPB, Hariyadi menyampaikan, kelapa sawit kini menjadi produk andalan ekspor Indonesia ke luar negeri karena kontribusi devisanya mencapai Rp 600 triliun per tahun, melampaui kontribusi devisa minyak dan gas yang hanya Rp 200 ribu miliar per tahun.
“Saat ini produsen kelapa sawit menjadi pahlawan perekonomian nasional yang telah menyelamatkan perekonomian indonesia dari resesi pada masa resesi tahun 1998 dan masa covid tahun 2019-2020” katanya pada pembukaan acara Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Dalam Rangka Pelatihan Pengembangan SDM PKS tahun 2024, untuk angkatan 1, 3 dan 4.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Plasma Riau Periode 5-11 Juni 2024 Naik Rp 67,70/Kg Cek Harganya..
“Pelatihan pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit ini dilaksanakan dengan peserta sebanyak 25 petani dari Kab. Aceh Barat dan 64 petani dari Kab. Nagan Raya. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Selanjutnya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menangani organisme pengganggu tanaman kelapa sawit,” katanya dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Selasa (4/6/2024).
Kepala Dinas Perkebunan Kementerian Pertanian dan Perkebunan Aceh, Fakhrurrazi dalam sambutannya mewakili Kepala Dinas Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah menyampaikan, bahwa pemerintah sangat mendukung keberlanjutan perkebunan kelapa sawit untuk mendorong pembangunan di Aceh. Ia berharap pelatihan ini dapat membantu petani meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka.
Sementara itu, Kepala Dinas Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Mukhlis, mengatakan bahwa salah satu kelemahan perkebunan kelapa sawit di Aceh adalah minimnya regenerasi usaha. Ia berharap pelatihan ini dapat membantu generasi muda meneruskan usaha perkebunan kelapa sawit orang tua mereka dengan lebih baik.
Pelatihan yang diikuti oleh 89 petani sawit dari Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, rupanya selain memperoleh teori di kelas, peserta juga mengikuti kunjungan lapangan ke PT Agro Sinergi Nusantara untuk melihat langsung praktik budidaya kelapa sawit yang baik.