InfoSAWIT, JAKARTA – Guna memberikan dampak positif bagi penyelamatan lingkungan, lahan seluas 200 ha bagian dari PT Simbiosis Karya Agroindustri (SISKA), anak usaha Buana Karya Bhakti Group, yang sebelumnya merupakan bekas tambang telah disulap menjadi areal hijauan yang bermanfaat.
Dimana seluas 100 hektar dari lahan bekas tambang tersebut digunakan untuk dijadikan kebun indigofera, sementara 100 hektar sisanya ditanami kelapa sawit. Proses reklamasi ini merupakan bukti nyata bahwa lahan yang awalnya terabaikan dapat diubah menjadi aset produktif yang mendukung keberlanjutan lingkungan.
Proses reklamasi setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua tahun, dengan kegiatan awal melakukan penutupan lubang-lubang bekas tambang. Selanjutnya setelah lubang-lubang bekas tambang itu diurug (ditutup), lahan kemudian diberikan perlakuan khusus dengan menyebarkan janjang kosong yang disiram dengan pupuk dari tahi sapi. Dengan cermat, lahan dibiarkan tumbuh rumput sebagai tahap awal yang penting dalam proses reklamasi.
Langkah berikutnya, kata Ranch Manager PT Buana Karya Bhakti, Wahyu Darsono, melibatkan sapi, di mana hewan tersebut digunakan untuk menginjak dan meratakan lahan. Proses ini bertujuan agar lahan menjadi lebih padat dan siap untuk tahap selanjutnya. Hasilnya, lahan yang sebelumnya terabaikan dan rusak kini telah berhasil direklamasi dengan sukses.
Sementara pemilihan penanaman sawit di sebagian lahan bekas tambang tersebut melalui pertimbangan matang. Selain karena sawit adalah komoditas utama, pertimbangan lokasi yang dekat dengan jalan raya juga memainkan peran penting dalam keputusan tersebut. Lantas lahan yang menjadi kebun indigofera, dijadkan sebagai pendukung sumber pakan tambahan bagi peternakan sapi.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalteng Periode II-Mei 2024 Naik Rp 24,72/Kg Cek Harganya..
Sekadar informasi, areal tersebut merupakan bagian dari PT Simbiosis Karya Agroindustri yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas 6.000 ha (plasma dan inti). Selain kebun sawit PT SISKA juga melakukan budidaya ternak sapi dengan populasi mencapai 2.000 ekor. (T2)