InfoSAWIT, ROHUL – Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mengadakan kegiatan Sosialisasi Peremajaan Kelapa Sawit Pekebun yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Acara ini berlangsung di Hotel Gelora pada Kamis, 6 Juni 2024.
Dalam sambutannya, Bupati Rohul yang diwakili oleh Asisten II, H. Ibnu Ulya, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Rohul menyambut baik kegiatan sosialisasi ini. Ia menekankan pentingnya peremajaan kelapa sawit masyarakat mengingat banyaknya kebun yang sudah tua dan memerlukan pembaruan.
“Luas lahan perkebunan di Kabupaten Rokan Hulu mencapai 758.813 hektar, dengan 59 persen di antaranya didominasi oleh perkebunan kelapa sawit. Perkebunan ini terdiri dari perkebunan besar negara dan swasta, serta perkebunan rakyat swadaya yang merupakan kebun kelapa sawit rakyat terluas di Provinsi Riau,” ujar Ibnu Ulya dilansir InfoSAWIT dari Media Center Rohul, ditulis Jumat (7/6/2024).
BACA JUGA: Diperlukan Satu Lembaga Pemerintah Untuk Sepenuhnya Memanfaatkan Potensi Minyak Sawit
Ia juga menambahkan bahwa luasnya areal perkebunan tersebut belum sebanding dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pekebun, seperti kurangnya permodalan untuk mengolah lahan dan kurangnya pengetahuan teknis dalam budidaya kelapa sawit.
“Keberadaan BPDPKS sangat diperlukan untuk melakukan perencanaan, penganggaran, penghimpunan, penyaluran dana, penatausahaan, serta pertanggungjawaban dan pengawasan dana peremajaan kelapa sawit. BPDPKS juga berperan dalam pengembangan sumber daya manusia serta bantuan sarana dan prasarana,” tutur Ibnu Ulya.
Sementara itu, Kepala Disnakbun, CH. Agung Nugroho, menjelaskan bahwa program peremajaan kelapa sawit melalui pendanaan BPDPKS di Kabupaten Rokan Hulu telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dengan total capaian rekomendasi teknis dari Ditjenbun seluas 4,2 juta hektar.
BACA JUGA: Kinerja Lingkungan Tinggi Tak Selalu Hasilkan Citra Baik Bagi Perusahaan Sawit
“Untuk tahun 2023, peremajaan sawit rakyat (PSR) ditargetkan seluas 1.000 hektar. Hingga saat ini, calon pekebun PSR yang telah diverifikasi dan divalidasi secara online oleh Disnakbun mencapai 326 hektar yang terdiri dari beberapa kelompok,” terang Agung Nugroho.
Ia menambahkan bahwa pencapaian target PSR menghadapi berbagai kendala seperti legalisasi lahan dan kurangnya minat masyarakat. Namun, pihaknya akan terus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan oleh kementerian, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi ini. (T2)
