InfoSAWIT, KUPANG – Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Stefanus Lesu, mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone, menghadiri pembukaan Gebyar UMKM dan Sawit NTT yang berlangsung di Lippo Plaza Kupang. Acara ini berlangsung dari 5 hingga 7 Juli 2024, diinisiasi oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi NTT dengan kolaborasi Kemenkeu Satu dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit.
Penjabat Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake, secara resmi membuka acara tersebut. Pembukaan hari pertama ini dimeriahkan oleh Pameran UMKM dan Talkshow Kemitraan UKMK Sawit serta Pembiayaan UMKM.
Dalam sambutannya, Ayodhia menyampaikan bahwa Pemprov NTT terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM di wilayah tersebut. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi tahun 2023, terdapat 98.270 pelaku usaha yang tersebar di 22 kabupaten/kota, dengan 60 persen di antaranya merupakan UMKM pemula.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalbar Periode I-Juli 2024 Tertinggi Rp 2.746,92/Kg
“Beberapa persoalan mendasar yang masih dihadapi UMKM di NTT antara lain terkait dengan permodalan, pemasaran, dukungan peralatan produksi, serta terbatasnya kompetensi atau keterampilan pelaku usaha,” ujar Ayodhia dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Kemenkumham Pemprov NTT, ditulis Minggu (7/7/2024).
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya telah meningkatkan akses UMKM terhadap permodalan, pelatihan, dan adopsi teknologi. Selain itu, Pemprov NTT juga menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan Pemerintah Pusat, BUMN, Kadin, swasta, dan para akademisi, termasuk kolaborasi dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual berupa merek atau indikasi geografis.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi NTT, Catur Ariyanto Widodo, mengungkapkan bahwa sedikitnya ada 22 UMKM binaan Kementerian Keuangan yang dilibatkan dalam Gebyar UMKM dan Sawit NTT. Dekranasda juga turut mendukung promosi produk unggulan Provinsi NTT dalam acara ini. “Harapannya, nantinya sawit di Provinsi NTT bisa mendapatkan persepsi yang positif dan juga pertumbuhan UMKM di NTT dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalteng Periode II-Juni 2024 Naik Rp 28,51/Kg Cek Harganya..
Catur menambahkan bahwa program pembinaan dan pengembangan UMKM ini sejalan dengan arah kebijakan nasional. Pada tahun 2024, Kementerian Keuangan mencanangkan tema “Kemenkeu Satu Mendukung UMKM Naik Kelas Melalui Digitalisasi dan Globalisasi Menuju Indonesia Maju” yang mencakup berbagai program pemberdayaan UMKM.
Program tersebut meliputi dorongan bagi UMKM untuk bergabung dalam ekosistem DigiPay dan e-Katalog, pemahaman proses pelaporan pajak dan sertifikasi produk, pelatihan ekspor untuk mendukung UMKM yang Go International, optimalisasi situs lelang.go.id untuk penjualan produk UMKM, perluasan akses pembiayaan bagi UMKM, dan peningkatan kapasitas usaha. Selain itu, program ini juga menekankan peningkatan kerja sama, sinergi, dan kolaborasi dengan instansi pemerintah lainnya serta pihak swasta. (T2)