InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Merujuk laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB), produksi minyak sawit mentah (CPO) Malaysia mengalami peningkatan sebesar 2,9 persen pada Agustus 2024, mencapai 1,89 juta ton, naik dari sebelumnya 1,84 juta ton pada Juli 2024.
Selain peningkatan produksi CPO, produksi inti sawit juga mengalami lonjakan sebesar 6,7 persen dari bulan sebelumnya, mencapai 455.976 ton dibandingkan 427.342 ton pada bulan Juli. Produksi minyak inti sawit mentah turut mencatat kenaikan tipis sebesar 0,7 persen menjadi 207.194 ton dari 205.829 ton pada bulan sebelumnya. Bungkil inti sawit juga meningkat 0,3 persen menjadi 227.302 ton.
Sementara terkait persediaan, stok CPO tercatat naik 2,5 persen menjadi 953.145 ton, dibandingkan 930.099 ton pada bulan sebelumnya. “Persediaan minyak sawit olahan melonjak lebih signifikan, dengan kenaikan 12,8 persen menjadi 930.069 ton, membawa total stok minyak sawit di Malaysia naik 7,3 persen menjadi 1,88 juta ton pada Agustus,” demikian catat laporan MPOB dikutip InfoSAWIT dari Bernama, Rabu, (11/9/2024).
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik Tipis Pada Selasa (10/9), Sebaliknya di Bursa Malaysia Justru Turun
Kendati produksi meningkat, ekspor minyak sawit justru mengalami penurunan. MPOB melaporkan bahwa ekspor minyak sawit turun 9,7 persen menjadi 1,53 juta ton dari 1,69 juta ton pada Juli. Ekspor minyak inti sawit juga mencatat penurunan signifikan sebesar 20,7 persen menjadi 87.167 ton, sedangkan ekspor bungkil inti sawit turun 20 persen menjadi 173.845 ton.
lantas, ekspor biodiesel menunjukkan lonjakan drastis, hampir tiga kali lipat dari 10.345 ton pada Juli menjadi 29.963 ton pada Agustus. Ekspor oleokimia juga mengalami kenaikan sebesar 1,2 persen menjadi 273.395 ton.
BACA JUGA: Maksimalkan Hasil, Palmco Adopsi Teknologi Digital Dalam Mengelola Perkebunan Sawitnya
Di sisi impor, Malaysia mencatatkan penurunan signifikan. Impor CPO turun menjadi nol pada Agustus, setelah mencatat 504 ton pada bulan sebelumnya. Impor minyak sawit olahan juga turun tipis sebesar 0,1 persen menjadi 9.970 ton, dan total impor minyak sawit menurun 4,9 persen menjadi 9.970 ton. Impor minyak inti sawit turun drastis sebesar 39,3 persen menjadi 13.726 ton. (T2)
