InfoSAWIT, KETAPANG – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ketapang kembali melaksanakan pelepasliaran Owa Kalimantan (Hylobates albibarbis) di area High Conservation Value (HCV) PT Gemilang Makmur Subur (GMS), bagian dari Bumitama Gunajaya Agro (BGA Group). Owa jantan yang berusia sekitar 9 tahun ini diserahkan secara sukarela oleh masyarakat di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang dalam kondisi sehat dan memiliki sifat alaminya.
Proses pelepasliaran ini merupakan bagian dari upaya konservasi yang dilakukan oleh BKSDA Ketapang bekerja sama dengan BGA Group. Analis Konservasi Kawasan BKSDA Ketapang, Adi Susilo, sebelumnya telah berkoordinasi dengan BGA Group melalui Departemen Sustainability Governance and Reporting yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemantauan areal HCV.
Merujuk keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Sabtu (14/9/2024), BKSDA menerima satu spesies owa dan menginformasikan kesediaan BGA Group untuk melepasliarkannya di area HCV PT GMS yang juga merupakan bagian dari Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Langkah ini mengikuti keberhasilan pelepasliaran dua spesies owa sebelumnya, Mona dan Wuwu, di lokasi yang sama.
BACA JUGA:
Dengan dukungan penuh, Adi Susilo bersama Yoga Budihandoko, PEH Ahli Pertama dari Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang, bekerja sama dengan staf PT GMS dalam pelaksanaan pelepasliaran ini. Proses tersebut dilakukan di area yang telah dikenal sebagai habitat aman bagi satwa liar, guna menjamin kelestarian Owa Kalimantan serta menjaga keseimbangan ekosistem.
BGA Group berkomitmen jangka panjang terhadap konservasi lingkungan dengan mengelola area High Conservation Value (HCV) seluas 8.311 hektar melalui PT GMS dan PT DAS. Salah satu upaya konservasi yang dilakukan adalah pelepasliaran Owa Kalimantan, atau Kelimpiau, spesies endemik yang terdaftar dalam CITES Appendix I dan dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Melalui dukungan berkelanjutan terhadap inisiatif ini, BGA Group berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan keanekaragaman hayati, demi keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang. (T2)