InfoSAWIT, BRUSSELS – Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Jerry Sambuaga, mengungkapkan keyakinannya bahwa kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa akan dapat diselesaikan tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikan dalam wawancara dengan Bloomberg di Brussels, Belgia, pada Selasa (24/9).
Dalam kesempatan tersebut, Wamendag menyinggung tantangan yang dihadapi kedua pihak, terutama terkait aturan deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang akan diberlakukan. Aturan ini bertujuan untuk mengurangi penebangan hutan yang terkait dengan permintaan komoditas utama seperti kelapa sawit dan kopi, di mana Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar.
Aturan deforestasi Uni Eropa tersebut telah memicu ketegangan dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Indonesia menjadi salah satu pengkritik paling vokal terhadap regulasi ini, karena dinilai berdampak negatif pada ekspor komoditas Indonesia. Dalam upayanya, Indonesia meminta adanya pengecualian bagi skema sertifikasi domestik, yang diharapkan dapat diakui oleh Uni Eropa.
BACA JUGA:
Meski demikian, Jerry tetap optimistis bahwa kedua pihak dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dalam waktu dekat. “Kami berharap kesepakatan dagang ini bisa diselesaikan tahun ini, dan kami terus berusaha untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia dalam dialog ini,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip InfoSAWIT, Kamis (26/9/2024).
Kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, terutama dalam sektor perdagangan komoditas dan ekspor utama Indonesia seperti kelapa sawit dan kopi. (T2)