InfoSAWIT, JAKARTA – Sejalan dengan komitmen terhadap praktik keberlanjutan, Bumitama Gunajaya Agro (BGA) terus melakukan inovasi di berbagai lini bisnis, termasuk mendukung energi bersih melalui pembangunan methane capture dan implementasi metode co-firing.
Bumitama dan Organics Bali belum lama ini melakukan groundbreaking proyek methane capture pada 06 September 2024 di PT Karya Makmur Bahagia (BGA Group) yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Proyek yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2025 ini diproyeksikan mampu mengurangi emisi karbon dari limbah cair PKS (POME) hingga lebih dari 40.000 tonCO2e atau setara dengan emisi yang dapat diserap oleh sekitar 1.400 batang pohon trembesi dalam satu tahun.
“Pada tahun 2023, satu unit methane capture Bumitama yang telah beroperasi di Riau mampu menurunkan emisi total perusahaan sebesar 7%. Sampai saat ini, Bumitama berjalan sesuai koridor Kebijakan Keberlanjutannya yang menargetkan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030,” ungkap Rieza Rakhman Project Planning & Development Department Head Bumitama Gunajaya Agro, dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, Jumat (27/9/2024).
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 27 September – 3 Oktober 2024 Naik Rp 52,57 /Kg Cek Harganya..
Melalui metode co-firing, gas metana akan mensubstitusi bahan bakar biomassa untuk boiler di PKS. Dengan penggunaan sistem enclosed flare, radiasi panas dan udara dari emisi gas CO2 akan berkurang, sehingga berpotensi untuk mendapatkan carbon kredit kedepannya. Selain itu, metode co-firing dapat menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas boiler.
Tidak tanggung – tanggung, dalam periode 2024 ini Bumitama melakukan pembangunan methane capture di tiga lokasi berbeda yaitu dua unit di Kalimantan Tengah dan satu unit di Kalimantan Barat. Selain memiliki potensi meningkatkan penjualan, proyek ini juga bertujuan untuk menjawab tantangan penurunan emisi GRK sebagaimana disebutkan dalam Perjanjian Paris.
BACA JUGA: Indonesia Tegaskan Komitmen Sawit Berkelanjutan di CAEXPO ke-21 di Nanning, Tiongkok
Sebelumnya, subsidiari Bumitama di Riau telah berhasil memanfaatkan gas dari POME sebagai bahan bakar biogas power plant untuk menghasilkan listrik terbarukan di Riau. Dalam skema pemanfaatan POME tersebut, Bumitama membangun methane capture yang dapat menyuplai PLTBg Ujung Batu dengan kapasitas 3 MW. (T2)