InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Inacom Withdraw (WD) dengan penawaran harga tertinggi Rp. 13.950/kg pada Jumat (4/10/2024), dengan demikian harga CPO tercatat turun 0,56% atau terdapat penurunan sekitar Rp 78/kg, dibandingkan dengan harga CPO pada Kamis (3/10/2024) yang mencapai Rp 14.028/kg.
Dari informasi yang didapat InfoSAWIT dari KPBN, harga CPO Franco Dumai dibuka Rp 14.322/Kg namun terjadi withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp. 13.950/Kg. Harga Franco Belawan dibuka Rp 14.322/Kg namun terjadi withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp. 13.888/Kg.
Merujuk hitungan InfoSAWIT, pada periode 30 September – 4 Oktober 2024, harga rata-rata CPO KPBN tercatat naik Rp 176,20/kg menjadi Rp 13.956,40/kg, atau terdapat kenaikan sekitar 1,28% dibanding harga rata-rata CPO pada periode minggu sebelumnya (23-27 September 2024) yang mencapai Rp. 13.780,20/kg.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 2-8 Oktober 2024 Naik Rp 57,15/Kg, Cek Harganya..
Lantas di harga CPO di Sei Tapung dibuka Rp 14.083/Kg namun terjadi withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp. 13.587/Kg. Harga CPO di Talang Duku dibuka Rp 14.122/Kg, namun terjadi withdraw (WD) dengan penawaran tertinggi Rp. 13.750/Kg.
Sementara dilansir Reuters, harga kontrak minyak Sawit berjangka di Bursa Malaysia melonjak pada Jumat, (4/10/2024) didorong oleh konflik yang meluas di Timur Tengah, dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan tertinggi sejak Juni 2023.
Harga kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Desember 2024 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 88 per ton atau terdapat kenaikan sekitar 2,1%, menjadi RM 4.270 (US$ 1.009,93) per metrik ton pada jeda tengah hari. Tercatat harga kontrak minyak sawit tersebut sejauh ini telah naik 5,41% selama periode seminggu ini.
BACA JUGA: Kejagung Geledah Kantor KLHK Terkait Kasus Korupsi Tata Kelola Sawit Periode 2016-2024
Pasar minyak sawit mengalami kenaikan, mencerminkan reli minyak mentah di tengah konflik di Timur Tengah, kata seorang pedagang yang berbasis di Mumbai dengan rumah dagang global.