InfoSAWIT, PANDEGLANG — Kerusakan salah satu pabrik kelapa sawit swasta di Banten menyebabkan antrean panjang truk pengangkut tandan buah segar (TBS) sawit di dua pabrik milik PTPN, yakni Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kertajaya di Pandeglang dan PKS Cikasungka di Kabupaten Bogor. Kondisi ini membuat para petani kelapa sawit di wilayah Banten dan Jawa Barat menghadapi kesulitan untuk menyalurkan hasil panen mereka.
Langkah Manajemen PTPN IV PalmCo, yang kini mengelola PKS Kertajaya dan Cikasungka, untuk menyerap TBS masyarakat di dua wilayah tersebut menjadi solusi sementara guna meredakan kemacetan pengiriman. Namun, antrean panjang tetap terjadi akibat peningkatan jumlah truk pengangkut TBS yang mengular hingga di luar area pabrik.
“Sudah sekitar satu minggu pabrik swasta di sini mengalami kerusakan. Sementara, di wilayah Banten dan Jawa Barat hanya ada tiga PKS, yaitu dua milik PTPN dan satu pabrik swasta,” ungkap Ukhri Hatmoko, Manajer Kebun PKS Kertajaya, pada Minggu, dikutip InfoSAWIT dari RMOL.id, Senin (29/10/2024).
BACA JUGA: PT SMART Tbk. Gandeng Siemens Indonesia untuk Transformasi Digital di Sektor Oleokimia
Ukhri menambahkan bahwa telah tercapai kesepakatan dengan para petani, difasilitasi oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), untuk meningkatkan pasokan TBS guna mengatasi hambatan pengiriman yang terjadi.
“Awalnya, penerimaan TBS petani dibatasi 250 ton per hari, namun kini kami naikkan menjadi 300 ton per hari untuk menampung hasil sawit dari petani plasma dan swadaya, termasuk mereka yang biasanya hanya memasok ke pabrik swasta,” jelasnya.
Meski kapasitas penerimaan telah ditingkatkan, kendala kapasitas di PKS Kertajaya dan Cikasungka, masing-masing 60 ton dan 30 ton TBS per jam, masih membuat antrean panjang tak terhindarkan.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 25-31 Oktober 2024 Masih Cenderung Stagnan
“Antrean masih panjang, mencapai lebih dari 150 truk,” tambah Ukhri.