InfoSAWIT, TANGERANG – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui rehabilitasi hutan mangrove. Dalam kegiatan Kampanye Semakin Hijau yang digagas Radio Elshinta di Ketapang Urban Aquaculture, Desa Ketapang, Tangerang, pada Senin (4/12), Gapki menerima penghargaan “Outstanding Conserving Sustainable Nature”.
Direktur Eksekutif Gapki, Mukti Sardjono, menegaskan pentingnya konservasi mangrove dalam menjaga ketahanan iklim dan ekosistem pantai. “Meskipun fokus kami adalah kelapa sawit, Gapki memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Penanaman mangrove adalah salah satu wujud nyata komitmen kami terhadap pelestarian alam,” ungkap Mukti dalam keterangan resmi dikutip InfoSAWIT, Senin (9/12/2024).
Kegiatan ini juga melibatkan Pemerintah Kabupaten Tangerang, PLN, Radio Elshinta, dan komunitas pecinta lingkungan, termasuk WALHI, Mangrove Jakarta Community, serta mahasiswa dari UI, IPB, UIN, dan Yarsi. Mereka secara serempak menanam mangrove dan melepas 64 mimi atau belangkas, spesies langka yang terancam punah.
BACA JUGA: Pemprov Kalimantan Barat dan Solidaridad Sepakati Kemitraan Strategis untuk Sawit Berkelanjutan
Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja, menyebutkan bahwa Desa Ketapang telah melakukan rehabilitasi mangrove sejak 2014. Desa ini bahkan akan membangun Pusat Riset Mangrove bekerja sama dengan IPB. “Bumi yang kita pijak bukanlah warisan, tetapi titipan dari anak cucu. Tidak ada kata terlambat untuk menanam pohon,” ujar Soma.
Keberhasilan konservasi di Desa Ketapang telah menarik perhatian lembaga internasional seperti Bank Dunia dan UNDP, yang melihatnya sebagai model pengelolaan pesisir berbasis keberlanjutan.
Pemimpin Redaksi Radio Elshinta, Haryo Ristamaji, menekankan pentingnya edukasi lingkungan untuk mencegah abrasi pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem. “Mangrove menjadi benteng terhadap gelombang ekstrem, mencegah abrasi, dan menciptakan habitat bagi burung serta biota laut seperti belangkas,” jelasnya.
BACA JUGA: Sinar Mas Dorong Keberlanjutan Sawit Lewat RISE, Sebuah Inisiatif Pemberdayaan Petani
Belangkas, atau mimi, merupakan satwa purba yang dilindungi dan hidup di perairan dangkal wilayah payau. Kehadiran hutan mangrove di Desa Ketapang telah memungkinkan spesies ini kembali berkembang.
Selain di Tangerang, Gapki juga telah merehabilitasi 50 hektare hutan mangrove di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, selama tiga tahun terakhir. Upaya ini bertujuan mencegah abrasi di wilayah yang memiliki tingkat erosi pantai tertinggi di provinsi tersebut.
Penghargaan yang diterima Gapki diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya konservasi, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan memastikan masa depan yang lebih hijau bagi generasi mendatang. (T2)