InfoSAWIT, JAKARTA – Tanaman kelapa sawit menjadi salah satu penopang utama ekonomi Indonesia, berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan energi nasional. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PalmCo, subholding PTPN III (Persero), Jatmiko K. Santosa, dalam diskusi bertajuk “Unveiling Palm Oil: Indonesia’s Green Gold” yang digelar oleh PTPN IV PalmCo bekerja sama dengan Gadjah Mada Agro Expo Fakultas Budi Daya Pertanian UGM.
“Sawit adalah anugerah,” tegas Jatmiko. Menurutnya, kelapa sawit tidak hanya memberikan manfaat besar bagi pelaku usaha, tetapi juga menjadi penyelamat ekonomi nasional, termasuk saat pandemi COVID-19 mengguncang dunia. “Indonesia mampu bertahan karena didukung sawit,” lanjutnya dikutip InfoSAWIT dari Antara, Kamis (26/12/2024).
Jatmiko menjelaskan bahwa produk turunan sawit telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat, mulai dari kebutuhan pangan hingga sumber energi. Namun, ia juga membantah berbagai tudingan yang menyebut sawit sebagai penyebab utama deforestasi, penipisan ozon, dan krisis air.
BACA JUGA: Ekspor Minyak Sawit ke Beberapa Negara Naik Signifikan pada Oktober 2024
“Data menunjukkan bahwa sejak 1985 hingga 2023, pertumbuhan areal perkebunan sawit hanya mencakup 17 persen dari total kawasan nonhutan di Indonesia,” katanya. Bahkan, laporan Global Forest Watch menunjukkan bahwa deforestasi Indonesia dalam periode 2015-2022 merupakan yang terkecil di dunia.
Meski begitu, Jatmiko tidak memungkiri masih adanya pelaku perkebunan yang belum menerapkan prinsip keberlanjutan. Hal ini, menurutnya, menjadi tantangan bersama bagi pemerintah dan pelaku industri untuk memastikan budidaya sawit yang lestari.
Dari segi ekonomi, kelapa sawit memberikan dampak luar biasa. Industri ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 16 juta tenaga kerja pada 2023, meningkat signifikan dibandingkan 2,1 juta pada 2021. Selain itu, pendapatan petani sawit juga tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas lain.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 27 Desember 2024 – 2 Januari 2025 Turun Rp. 172,68 per Kg
PalmCo, tutur Jatmiko, berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui program-program seperti peremajaan sawit, distribusi bibit unggul, dan tumpang sari padi. Perusahaan telah mendistribusikan lebih dari 5,6 juta bibit bersertifikat dan meluncurkan proyek penanaman padi gogo intercropping di lahan tanam ulang sawit rakyat.
Jatmiko menutup dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk mendukung perkebunan sawit Indonesia yang berkelanjutan. “Sawit adalah anugerah bagi kita semua. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?” ujarnya.
Dengan upaya bersama, kelapa sawit dapat terus menjadi pilar ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan bagi bangsa Indonesia. (T2)