InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Pasar kedelai memulai tahun 2025 dengan tren positif, ditandai kenaikan harga pada sebagian besar kontrak. Futures kedelai tercatat naik stabil hingga 3 ½ sen per bushel. Harga tunai nasional untuk kontrak bulan depan, menurut CmdtyView, naik 1 ¼ sen menjadi $9,56 per bushel.
Futures soymeal juga mencatat kenaikan signifikan, naik $3 hingga $5,20 per ton. Namun, futures minyak kedelai justru mengalami penurunan, turun 6 hingga 23 poin selama sesi perdagangan.
Dilansir InfoSAWIT dari barchart.com, curah hujan diperkirakan akan melanda wilayah timur dan tengah Argentina dalam 8 hingga 14 hari ke depan. Namun, wilayah timur laut Argentina dan Brasil bagian selatan masih tetap kering. Kondisi ini menjadi perhatian, meski proyeksi produksi kedelai Brasil justru mengalami revisi positif. StoneX meningkatkan estimasi produksi kedelai Brasil untuk musim 2024/2025 sebesar 5,2 juta metrik ton (MMT), dari perkiraan sebelumnya menjadi total 171,4 MMT.
BACA JUGA: Pernyataan Prabowo Tentang Sawit Picu Kontroversi Soal Deforestasi
Laporan bulanan Fats & Oils menunjukkan 210 juta bushel kedelai diproses selama November 2024, melampaui estimasi 207,2 juta bushel. Meski turun 2,66% dari rekor Oktober, angka ini naik 4,97% dibandingkan November 2023 dan menjadi rekor bulanan baru. Stok minyak kedelai di akhir November tercatat sebesar 1,612 miliar pon, lebih tinggi dari perkiraan.
Laporan mingguan penjualan ekspor, yang dijadwalkan rilis Jumat pagi, diperkirakan akan mencatat pemesanan kedelai untuk musim 2024/2025 antara 0,5 hingga 1,2 juta metrik ton (MMT). Untuk musim 2025/2026, estimasi pemesanan berkisar antara 0 hingga 100.000 MT. Penjualan soymeal diperkirakan di rentang 150.000 hingga 400.000 MT, sementara minyak kedelai diperkirakan terjual 5.000 hingga 40.000 MT.
Penutupan Harga
Kedelai Januari 2025 ditutup pada $9,99 ½, naik 1 ¼ sen.
Harga Tunai terdekat berada di $9,56, naik 1 ¼ sen.
Kedelai Maret 2025 ditutup pada $10,12, naik 1 ½ sen.
Kedelai Juli 2025 ditutup pada $10,37 ¾, naik 3 sen.
Sementara, harga minyak kelapa sawit berjangka Malaysia melemah pada Kamis (2/1), menyusul aksi jual yang dipicu oleh melambatnya momentum kenaikan awal yang didorong oleh minyak nabati Dalian, pesaing utamanya.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 3-9 Januari 2025 Tertinggi Rp 3.555,71 per Kg
Dilansir Reuters, harga Kontrak acuan minyak kelapa sawit FCPOc3 untuk pengiriman Maret 2025 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange tercatat turun 1,33%, menjadi RM 4.389 (sekitar US$ 980,56) per metrik ton pada jeda tengah hari. Sebelumnya, harga sempat naik hingga 1,8% di awal perdagangan.
Seorang pedagang berbasis di Kuala Lumpur mengungkapkan bahwa kenaikan awal tersebut didorong oleh pergerakan positif minyak kedelai Dalian. “Namun, kurangnya berita pendukung atau tindak lanjut yang cukup untuk mempertahankan momentum kenaikan memicu aksi jual,” ujarnya. (T2)
Disclaimer:Artikel ini bersifat informatif dan tidak mengandung rekomendasi investasi.