Biodiesel Sawit B40 Jadi Masa Depan Energi Ramah Lingkungan Indonesia

oleh -3319 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/Ilustrasi biodiesel sawit campuran 40%.

InfoSAWIT, JAKARTA – Setelah penerapan campuran biodiesel sebanyak 35% atau kerap disebut B35 dianggap sukses. Kini upaya itu akan ditingkatkan menjadi B40 di 2025. Sebagai salah satu sosok yang turut mendorong kebijakan tersebut, Edi Wibowo meyakini peningkatan campuran biodiesel akan berjalan baik bila didukung kelancaran pasokan sumber bahan baku.

Edi Wibowo, Direktur Bioenergi di Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), adalah salah satu sosok kunci di balik pengembangan biodiesel di Indonesia. Dengan fokus yang kuat pada energi terbarukan dan pengalaman panjang dalam pengelolaan sumber daya alam, Edi tengah memimpin langkah-langkah inovatif untuk menerapkan biodiesel campuran 40% atau B40. Meski tahap penetapan kuota untuk implementasi B40 masih menunggu keputusan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Edi memastikan bahwa pihaknya siap untuk menyambut kebijakan tersebut.


Dalam perbincangan dengan InfoSAWIT belum lama ini, Edi menjelaskan, bahwa nantinya, Dirjen Migas yang akan menetapkan berapa kebutuhan untuk pasokan FAME (Fatty Acid Methyl Esters) guna memenuhi kuota B40, “Sehingga kita masih menunggu angka pastinya. Setelah angka tersebut diajukan dan disetujui oleh Menteri ESDM, barulah kita akan melihat kebutuhan pastinya di tahun 2025,” ujar Edi.

BACA JUGA: Minyak Sawit Kini Harganya Tak Lagi Murah

Dengan demikian, segala proses persiapan akan berjalan efektif setelah kuota ditetapkan, sehingga program B40 diharapkan mampu memenuhi target yang dicanangkan pemerintah dalam waktu dekat.

Edi menekankan bahwa dari sisi teknis, tidak ada hambatan signifikan dalam menerapkan program ini. Tantangan yang muncul lebih pada kapasitas produksi minyak sawit dalam negeri, yang harus dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan FAME guna memenuhi B40. “Kami berharap semua program mandatori berjalan dengan baik, baik dari segi bahan baku maupun produksinya, sehingga dapat diimplementasikan secara menyeluruh,” tambah Edi, menunjukkan optimisme terhadap kesiapan produksi biodiesel di Indonesia.

BACA JUGA: India Kembangkan Perkebunan Sawit di 15 Negara Bagian, 1,7 Juta Bibit Sawit Telah Ditanam

Sebagai seseorang yang memahami dinamika industri energi, Edi memiliki pandangan jauh ke depan tentang bagaimana kebijakan energi dapat memengaruhi ketahanan energi nasional dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Pria yang menyandang gelar Magister Teknik Mesin dengan spesialisasi konversi energi dari Universitas Indonesia ini telah berperan dalam menginisiasi sejumlah kebijakan energi yang sejalan dengan program mandatori bioenergi. (T2)

Sumber: Majalah InfoSAWIT Edisi  November 2024

InfoSAWIT

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com