InfoSAWIT, PEKANBARU – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional terus digencarkan di berbagai daerah, termasuk di Provinsi Riau. Pemuda Tani Indonesia (PTI) Riau, bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono, Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal, serta Pj Gubernur Riau Rahman Hadi, menggelar penanaman perdana jagung dan cabai di Desa Okura, Pekanbaru, Senin (3/2).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program ketahanan pangan yang didorong oleh Presiden Prabowo Subianto. Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, termasuk Kakor Sabhara Baharkam Polri Irjen Pol Drs. Mulya Hasudungan Ritonga, Ketua DPP Pemuda Tani Indonesia yang diwakili oleh Sekjen R.S. Suroyo, JR., Ketua DPD PTI Riau Muhammad Rahul, SH, serta Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat ME Manurung.
Dalam sambutannya, Muhammad Rahul menegaskan bahwa penanaman ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah awal dalam penguatan sektor pertanian di Riau. “PTI Riau berkomitmen mendukung ketahanan pangan, tak hanya di sektor tanaman pangan tetapi juga hilirisasinya,” ujarnya.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 1,52 Persen Pada Senin (3/2), Harga CPO di Bursa Malaysia Naik
Acara ini juga diwarnai dengan pengukuhan kepengurusan DPD PTI Riau, yang dipimpin oleh Muhammad Rahul. Pengukuhan dilakukan oleh Sekjen DPP PTI sebagai bentuk legitimasi organisasi dalam mendukung program pertanian berkelanjutan.
Langkah strategis lain yang diambil PTI Riau adalah menjalin kerja sama dengan APKASINDO, asosiasi petani sawit terbesar di dunia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua DPD PTI Riau Muhammad Rahul dan Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat ME Manurung.
“Kolaborasi ini sangat strategis, terutama dalam memberdayakan lahan perkebunan sawit rakyat melalui konsep tumpangsari dengan jagung dan tanaman pangan lainnya,” ungkap Gulat dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Selasa (4/2/2025). Kesepakatan ini mencakup tiga poin utama, yakni optimalisasi lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) untuk tumpangsari, advokasi ke Kementerian Pertanian terkait penyederhanaan persyaratan PSR, serta pemberdayaan petani sawit milenial melalui PTI Riau.
BACA JUGA: Mahasiswa KKN Unila Gelar Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Pestisida dan Pupuk Organik
Kerja sama ini diharapkan menjadi model sinergi antara organisasi pemuda tani dan petani sawit di seluruh Indonesia. Gulat bahkan mendorong APKASINDO di 24 provinsi lain untuk mengikuti langkah ini. “APKASINDO harus bersinergi dengan organisasi lain seperti PTI, apalagi dengan adanya program beasiswa sawit yang disediakan oleh Kementerian Pertanian dan BPDPKS setiap tahun,” tambahnya.