ICOPE 2025 Kembali Digelar di Bali: Fokus pada Transformasi Sawit Ramah Iklim

oleh -2851 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/dari kiri: Haskarlianus Pasang, Co-Chairman ICOPE 2025; Jean-Pierre Caliman, Chairman ICOPE 2025; Agus Purnomo, Direktur Sinar Mas Agribusiness and Food; Irfan Bakhtiar, Direktur Program Climate & Market Transformation WWF Indonesia.

InfoSAWIT, JAKARTA – Setelah vakum selama tujuh tahun akibat pandemi COVID-19, Konferensi Internasional Kelapa Sawit dan Lingkungan (International Conference of Oil Palm and Environment/ICOPE) 2025 akan kembali digelar pada 12-14 Februari 2025 di Bali. Konferensi ke-7 ini mengusung tema “Transformasi Agro-Ekologis Kelapa Sawit: Menuju Pertanian yang Ramah Iklim dan Lingkungan”, dengan fokus pada solusi berbasis riset ilmiah untuk keberlanjutan industri sawit.

Jean-Pierre Caliman, Chairman ICOPE 2025, menjelaskan bahwa konferensi ini bertujuan mempertemukan akademisi, pemerintah, perusahaan swasta, dan LSM untuk merumuskan langkah konkret dalam mengatasi tantangan lingkungan dan iklim. “ICOPE menjadi wadah bagi semua pemangku kepentingan untuk membahas transformasi agro-ekologis sawit secara holistik,” ujar Caliman, yang juga menjabat sebagai Head of SMART Research Institute, dalam konferensi pers dihadiri InfoSAWIT, Rabu (5/2/2025) di Jakarta,.

Agus Purnomo, Direktur Sinar Mas Agribusiness and Food, menyoroti pentingnya adaptasi industri sawit terhadap cuaca ekstrem dan peningkatan kolaborasi antar-pihak. “Produktivitas sawit telah meningkat dari 6-7 ton CPO per hektar per tahun menjadi 10-12 ton berkat inovasi pemuliaan benih. Namun, tantangan iklim dan tekanan lingkungan tetap harus dijawab dengan solusi berkelanjutan,” jelasnya.

BACA JUGA: Batik Ramah Lingkungan Berbasis Minyak Sawit Berkelanjutan Diluncurkan di INACRAFT 2025

ICOPE 2025 akan membahas berbagai topik kritis, termasuk upaya mencapai emisi nol bersih, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan petani kecil. Salah satu fokus utama adalah pemanfaatan limbah kelapa sawit, seperti Palm Oil Mill Effluent (POME), yang berpotensi menjadi sumber energi terbarukan jika diolah dengan tepat.

Haskarlianus Pasang, Co-Chairman ICOPE 2025, menekankan komitmen pemerintah dalam mendukung sawit berkelanjutan, termasuk pemanfaatan limbah untuk energi. “Pemerintah telah berkomitmen mengoptimalkan POME sebagai bagian dari transisi energi. Ini peluang ekonomi dan lingkungan yang harus dimanfaatkan,” ujarnya.

Irfan Bakhtiar, Direktur Program Climate & Market Transformation WWF Indonesia, menyambut baik gelaran ICOPE 2025 sebagai platform strategis. “WWF mendorong praktik sawit berkelanjutan melalui inisiatif seperti sertifikasi dan penguatan tata kelola. Konferensi ini akan memperkuat kolaborasi berbasis ilmu pengetahuan,” katanya.

BACA JUGA: Ombudsman RI Kritik Rencana Kewajiban 30% Lahan Plasma dalam Pembaruan HGU

ICOPE, yang rutin diselenggarakan setiap dua tahun sejak 2007, terakhir kali digelar pada 2018 sebelum dihentikan sementara akibat pandemi. Kembalinya konferensi ini dinilai tepat waktu, terutama dalam merespons tekanan global terkait deforestasi dan emisi karbon.

“ICOPE bukan sekadar diskusi, tetapi tentang aksi nyata. Kita perlu menerapkan praktik pertanian terbaik (good agricultural practices) yang didukung data ilmiah,” tegas Caliman.

Konferensi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan dan inovasi teknologi yang dapat diadopsi oleh seluruh pemangku kepentingan. Dengan partisipasi ahli internasional, pemimpin industri, dan pembuat kebijakan, ICOPE 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam mempercepat transformasi industri sawit menuju masa depan yang ramah iklim dan inklusif.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Swadaya Riau Periode 5-11 Februari 2025 Tertinggi Rp 3.344,70/kg

“Masa depan sawit terletak pada keseimbangan antara produktivitas, keberlanjutan, dan keadilan sosial. ICOPE 2025 akan menunjukkan jalan menuju sana,” tutup Agus Purnomo. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com