InfoSAWIT, TANJUNG REDEB – Keberadaan pabrik kelapa sawit di Kabupaten Berau membawa dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, baik melalui penyerapan tenaga kerja maupun peluang usaha bagi petani sawit. Namun, persoalan limbah dari kegiatan pabrik juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan legislatif.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Fasra Wisono, mengingatkan pemerintah daerah agar lebih tegas dalam mengawasi pengelolaan limbah pabrik sawit, khususnya yang beroperasi di Kecamatan Segah. Ia menegaskan bahwa dampak limbah yang tidak dikelola dengan baik berpotensi merugikan masyarakat dan mencemari lingkungan.
“Kami mengapresiasi kontribusi perusahaan terhadap perekonomian masyarakat. Namun, penanganan limbah juga harus menjadi prioritas. Jangan sampai produksi berjalan lancar, tetapi dampaknya mencemari lingkungan dan membahayakan warga,” ujar Fasra, dikutip InfoSAWIT dari kaltimkita.com, Selasa (4/3/2025).
BACA JUGA: Disbun Kalteng Perkuat Pengawasan Benih Kelapa Sawit Unggul
Politikus Partai Demokrat ini meminta perusahaan untuk lebih bertanggung jawab terhadap aspek lingkungan, bukan hanya fokus pada produksi semata. Menurutnya, limbah cair dari pabrik sawit yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari tanah dan air, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan masyarakat dan kelangsungan usaha petani sawit.
Ia juga mendorong instansi terkait untuk melakukan pengawasan rutin guna memastikan tidak ada pencemaran yang terjadi. “Saat ini belum ada keluhan dari masyarakat, tapi jangan menunggu sampai ada masalah besar. Pengawasan dan kajian berkala harus dilakukan agar risiko pencemaran dapat dicegah,” tegasnya.
BACA JUGA: Inovasi Coating Glossy Berbasis Turunan Sawit Solusi Agroindustri Modern
Fasra berharap sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan dalam menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kelestarian lingkungan. “Jika semua pihak menjalankan perannya dengan baik, maka industri sawit di Berau bisa berkembang secara berkelanjutan tanpa merugikan masyarakat,” pungkasnya. (T2)