Di Balik Meja Perundingan, Indonesia dan Uni Eropa Sepakat Percepat Perjanjian Perdagangan CEPA

oleh -2732 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Kemendag/ Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menerima kunjungan Delegasi Komite Perdagangan Internasional (INTA) dari Parlemen Uni Eropa yang dipimpin oleh Bernd Lange di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (16 April 2025).

InfoSAWIT, JAKARTA – Rabu pagi (16/4) lalu, ruang pertemuan di Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tampak lebih sibuk dari biasanya. Kehadiran delegasi Committee on International Trade (INTA) dari Parlemen Uni Eropa menjadi alasan utamanya. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, didampingi oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional, Johni Martha, menyambut langsung kunjungan penting ini.

Bukan sekadar pertemuan diplomatik, hari itu menjadi momen krusial dalam kelanjutan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Di tengah suasana yang hangat namun serius, Wamendag Roro menyampaikan bahwa penyelesaian CEPA merupakan prioritas utama bagi Indonesia.

“Kesepakatan ini penting bukan hanya bagi neraca perdagangan, tetapi bagi masyarakat kita yang merindukan kepastian di tengah gejolak ekonomi global,” ucap Wamendag Roro.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumsel Periode II-April 2025 Tertinggi Rp 3.552,32 per Kg

Ia menekankan, di tengah meningkatnya proteksionisme dan ketidakpastian global, pendekatan yang fleksibel dan pragmatis sangat dibutuhkan. Roro pun berharap, Parlemen Uni Eropa memahami perbedaan tingkat perkembangan ekonomi antara negara-negara mitra, dan bersedia menunjukkan sikap yang lebih terbuka demi kemajuan bersama. Target penyelesaian pada 2025 pun digaungkan sebagai komitmen bersama.

“Pasar bebas memang penting, tetapi harus dijalankan dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan masing-masing pihak. Jika kita ingin lingkungan bisnis yang inklusif dan sejahtera, maka kolaborasi adalah kuncinya,” tambahnya dalam pernyataan resmi yang ditulis InfoSAWIT, Senin (21/4/2025).

Menanggapi hal itu, Ketua Komite INTA, Bernd Lange, menunjukkan sikap positif. Ia menyatakan bahwa pihaknya sepakat dengan urgensi penyelesaian CEPA. Bahkan, ia berjanji akan mendorong tim perunding Uni Eropa untuk mempercepat proses dengan pendekatan yang sejalan.

BACA JUGA: Kementan Adopsi Tiga Strategi, Guna Penuhi Target Produksi CPO 100 juta ton pada 2045

Diskusi pun mengerucut pada satu kesepahaman penting: CEPA harus menjadi instrumen yang inklusif, memberi ruang gerak bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar mereka dapat merasakan manfaat nyata dari kerja sama ini.

Di tengah dinamika global yang makin tak menentu—dengan meningkatnya tarif dari Amerika Serikat terhadap banyak mitranya, termasuk Indonesia dan UE—semangat kerja sama yang ditunjukkan hari itu memberi secercah harapan. Bahwa diplomasi ekonomi tidak hanya tentang angka, tetapi juga tentang menjembatani perbedaan demi kesejahteraan bersama.

 

Sekilas Perdagangan Indonesia-UE

Neraca  perdagangan  Indonesia  dan  UE  pada  2024  mencatatkan  nilai  surplus  bagi  Indonesia US$ 4,5 miliar. Ekspor Indonesia ke UE mencatatkan nilai US$ 17,3 miliar dengan tren positif 4,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Impor Indonesia dari UE US$ 12,8 miliar dengan tren penurunan 9,12 persen.

BACA JUGA: Agroforestri Sawit, Solusi Ramah Lingkungan

Ekspor utama Indonesia ke UE meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya, bijih tembaga dan konsentratnya, asam lemak monokarboksilat industri, alas kaki, serta bungkil dan residu padat. Adapun impor Indonesia dari UE meliputi obat-obatan, mesin pembuat pulp dari bahan selulosa, kendaraan bermotor, serta mesin dan peralatan mekanik.

Pada 2023, UE adalah sumber investasi langsung (foreign direct investment/FDI) ke-9 Indonesia. Investasi UE di Indonesia pada 2024 membukukan nilai US$ 1,1 miliar yang terlaksana dalam lebih dari 11 ribu proyek. Nilai FDI ini menurun 52,4 persen dibandingkan pada 2023 yang senilai US$ 2,32 miliar. Sementara pada periode 2020–2024, nilainya mencapai US$ 9,9 miliar dengan lebih dari 37 ribu proyek. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com