Indonesia Punya Potensi Besar Ubah Limbah Sawit Jadi Energi Bersih

oleh -6414 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/ Deputy Director RSPO, M. Windrawan kenalkan produk Sawit Berkelanjutan.

InfoSAWIT, KUALA LUMPUR — Indonesia memiliki peluang besar untuk mengubah limbah biomassa dari 16 juta hektare kebun sawit menjadi sumber energi bersih yang mampu mendorong ketahanan energi, mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.

Hal ini disampaikan Dr. M. Windrawan Inantha, Deputi Direktur Transformasi Pasar RSPO Indonesia, dalam 5th International Oil Palm Biomass Conference 2025 yang digelar di Hotel Berjaya Times Square, Kuala Lumpur, Malaysia.

Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), sepanjang 2024 Indonesia memproses 200,7 juta ton tandan buah segar (TBS) menjadi 48,17 juta ton minyak sawit mentah (CPO). Proses ini menghasilkan limbah biomassa dalam jumlah besar, mulai dari tandan kosong (46,16 juta ton), cangkang sawit (12–16 juta ton), serat mesokarp (26–30 juta ton), limbah cair pabrik (130 juta ton), batang sawit (hingga 59,7 juta ton saat replanting), hingga pelepah sawit (27–30 juta ton). Total potensi biomassa padat mencapai 111–122 juta ton per tahun.

BACA JUGA: Teladan Prima Agro Pastikan Akuisisi Strategis dan Tegaskan Fokus Pasar Domestik

Dari jumlah tersebut, Indonesia berpotensi menghasilkan energi hingga 59 terawatt-jam (TWh) per tahun, jauh melampaui target bioenergi nasional 2025 sebesar 33 TWh. Teknologi seperti torrefaction dan pyrolysis mampu menurunkan kadar air tandan kosong dari 60% menjadi 10%, meningkatkan efisiensi energi hingga 30 TWh. Limbah cair dari pabrik sawit (POME) juga dapat dimanfaatkan menjadi gas metana setara 15,6–19,5 TWh energi. Sementara itu, batang sawit berkontribusi tambahan 5–9 TWh.

Namun, pemanfaatan biomassa masih menghadapi berbagai tantangan teknis. Tingginya kadar air dan abu dalam tandan kosong membuat biaya pengolahan naik 20–30%. Selain itu, hanya 10% pabrik sawit yang dilengkapi teknologi penangkap metana. Distribusi pabrik pengolah biomassa juga belum merata, lebih terkonsentrasi di Sumatra dan masih minim di Kalimantan.

Meski begitu, solusi inovatif mulai hadir. Teknologi baru seperti biochar dapat meningkatkan hasil energi sekaligus menyimpan karbon, berpotensi menyumbang tambahan PDB sebesar USD 1 miliar pada 2030. Ekspor cangkang sawit ke Jepang yang mencapai 1,5 juta ton pada 2023 bisa diperluas, dan penerapan co-firing di 20 PLTU diperkirakan menghasilkan pemasukan USD 500 juta. Tak hanya itu, sektor ini berpotensi menciptakan 500 ribu lapangan kerja hingga 2030, memperkuat ekonomi pedesaan.

BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Turun Tipis Pada Kamis (24/4), Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Ketat

Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Jumat (25/4/2025), agar potensi ini terealisasi, diperlukan strategi nasional yang jelas. Di antaranya, pembangunan inventarisasi biomassa nasional, investasi pengolahan tandan kosong dan cangkang sawit, serta kebijakan yang mewajibkan pabrik sawit menggunakan 50% limbahnya untuk energi mulai 2028. Pengembangan teknologi pengeringan murah dan sistem perdagangan karbon juga dinilai penting untuk menekan emisi hingga 20% pada 2030.

Konferensi di Kuala Lumpur ini menegaskan, dengan langkah tepat dan kebijakan yang mendukung, Indonesia bisa mengubah limbah sawit menjadi aset energi masa depan—menjadikannya pemimpin dalam transisi energi bersih global. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com