Simalungun, InfoSAWIT – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, menjadi perhatian dalam upaya mendorong peningkatan investasi, khususnya Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor manufaktur. Hal ini terlihat dari kunjungan bersama antara jajaran direksi Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PalmCo (PTPN IV), manajemen Kinra, serta Bupati Simalungun, Senin.
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro, menekankan pentingnya dukungan terhadap pertumbuhan sektor manufaktur karena dampaknya yang luas terhadap ekonomi daerah. “Pertumbuhan sektor manufacturing akan memberikan efek domino ke berbagai sektor,” ujar Dwi Sutoro, dikutip InfoSAWIT dari laman facebooknya, Jumat (25/4/2025).
Ia juga menyebutkan bahwa peningkatan PMA tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Karena itu, sinergi antara pemerintah daerah dan perusahaan negara menjadi kunci utama dalam menarik dan menjaga iklim investasi.
BACA JUGA: Indonesia Punya Potensi Besar Ubah Limbah Sawit Jadi Energi Bersih
Dalam kunjungan tersebut, rombongan tidak hanya berdiskusi di ruang rapat, tetapi juga langsung meninjau lapangan untuk melihat perkembangan proyek PMA yang dinilai sangat progresif. Salah satu proyek yang dikunjungi bahkan diproyeksikan mulai melakukan ekspor hasil produksinya ke Amerika Serikat pada akhir tahun 2025. Seluruh produksi dari pabrik tersebut direncanakan untuk memenuhi pasar AS secara penuh (100%).
Bupati Simalungun menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terbangun antara pemerintah daerah dan pihak perusahaan dalam mendukung keberlanjutan investasi. Ia juga berharap KEK Sei Mangkei terus menjadi magnet investasi di Sumatera Utara, khususnya di sektor hilirisasi dan pengolahan hasil perkebunan.
BACA JUGA: Tarif Resiprokal Trump Ancam Ekspor Sawit, Petani Swadaya Bisa Terdampak Berat
Langkah nyata ini menunjukkan komitmen berbagai pihak untuk tidak hanya menjadikan investasi sebagai angka di atas kertas, tetapi sebagai penggerak nyata ekonomi masyarakat. (T2)