Harga Gandum Chicago Merosot ke Titik Terendah Sejak Mei, Dekati Level Terendah Lima Tahun

oleh -2762 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/Ilustrasi komoditas gandum.

InfoSAWIT, CANBERRA — Harga gandum berjangka di bursa Chicago kembali melemah pada awal pekan ini, menyentuh titik terendah sejak pertengahan Mei dan nyaris menyamai level terendah lima tahun terakhir. Melimpahnya pasokan akibat panen yang masih berlangsung di belahan bumi utara menjadi faktor utama yang menekan harga.

Kontrak gandum paling aktif di Chicago Board of Trade (CBOT) tercatat turun 0,4% ke level $5,14-3/4 per bushel pada pukul 04.53 GMT, setelah sempat jatuh ke $5,13-1/2, hanya terpaut sedikit dari level terendah sejak Mei 2020 yaitu $5,06-1/4.

“Pasar gandum saat ini tidak terlalu diwarnai kekhawatiran terhadap kondisi tanaman,” kata Tobin Gorey, pendiri firma konsultasi agrikultur asal Australia, Cornucopia dikutip InfoSAWIT dari Reuters, Selasa (5/8/2025). Ia menambahkan bahwa satu-satunya perhatian pasar saat ini adalah lambatnya pengiriman gandum dari kawasan Laut Hitam — pusat ekspor gandum dunia — yang mungkin mencerminkan hasil panen yang lebih rendah dari perkiraan.

BACA JUGA: Petani Sawit Swadaya Ubah Limbah Jadi Berkah untuk Lingkungan dan Produksi

Namun secara umum, pasokan global dinilai tetap melimpah. Konsultan Sovecon pada Jumat lalu memangkas proyeksi produksi gandum Rusia 2025 menjadi 83,3 juta ton dari sebelumnya 83,6 juta ton, namun angka tersebut masih tergolong besar secara historis.

Di sisi lain, negara-negara produsen besar lain juga menunjukkan prospek panen yang positif. Hujan baru-baru ini di kawasan ekspor utama belahan bumi selatan seperti Argentina dan Australia memperbaiki proyeksi hasil panen akhir tahun.

Sementara itu, harga jagung dan kedelai justru mencatat kenaikan tipis. Jagung CBOT naik 0,1% menjadi $4,11 per bushel, dan kedelai juga menguat 0,1% ke $9,90-1/2 per bushel. Meski masih dibayangi ekspektasi panen besar dari AS, jagung mendapat sedikit dukungan dari meningkatnya permintaan ekspor berkat harga yang lebih kompetitif.

BACA JUGA: Reformasi Tata Kelola Jadi Kunci Atasi Karhutla Gambut, DPR Desak Pemerintah Bertindak Sistemik

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) dijadwalkan merilis laporan mingguan terbaru mengenai panen gandum musim semi pada Senin malam waktu setempat.

Namun, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Kebijakan tarif baru yang diberlakukan AS terhadap puluhan mitra dagangnya memicu kekhawatiran akan potensi gesekan dagang yang dapat memengaruhi ekspor pertanian Amerika. Ketegangan dagang ini juga turut menekan pasar saham dan nilai tukar dolar AS.

Data regulasi terbaru menunjukkan bahwa spekulan besar terus menambah posisi jual bersih (net short) mereka pada gandum, jagung, dan kedelai CBOT selama pekan yang berakhir 29 Juli, menandakan sentimen bearish masih mendominasi pasar komoditas pertanian global. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com