InfoSAWIT, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan musim hujan periode September hingga November 2025. Secara umum, wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi, dengan sifat hujan yang cenderung normal hingga di atas normal.
Pada September 2025, sekitar 71,42% wilayah Indonesia diperkirakan menerima curah hujan menengah (100–300 mm/bulan), sementara 23,3% wilayah masuk kategori tinggi hingga sangat tinggi, dan hanya 5,28% yang masih rendah. Memasuki Oktober, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi diprediksi meluas hingga 41,58% wilayah, sedangkan pada November jumlahnya meningkat lagi hingga mencakup 50,79% wilayah.
Sifat hujan yang terjadi juga diprediksi lebih basah daripada biasanya. BMKG mencatat, pada September 2025, sebanyak 80,91% wilayah akan mengalami sifat hujan atas normal. Angka ini memang sedikit menurun pada Oktober (74,30%) dan November (60,01%), tetapi tetap menunjukkan kecenderungan curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata historis.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik Tipis pada Rabu (24/9), Perdagangan CPO di Bursa Malaysia Ketat
Untuk wilayah sentra sawit utama seperti Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan, curah hujan diproyeksikan berada pada kategori menengah hingga tinggi. Sifat hujan di daerah tersebut mayoritas normal hingga atas normal, meskipun Aceh dan sebagian kecil Riau bagian utara berpotensi mengalami kondisi bawah normal.
Analisis BMKG juga menyoroti tingkat ketersediaan air bagi tanaman. Pada Juli 2025, sebagian besar wilayah Indonesia berada dalam kondisi cukup, dengan kelembapan tanah di atas 60%. Namun, sejumlah daerah seperti Riau, Nusa Tenggara, sebagian Jawa, dan sebagian Sulawesi menunjukkan kondisi sedang hingga kurang, di mana ketersediaan air tanah berada di bawah 60%, bahkan di beberapa lokasi turun hingga di bawah 40%.
BACA JUGA: Plt. Kadis TPH Bun Sulsel Tekankan Sawit Berkelanjutan dalam Pelatihan di Makassar
Prakiraan ini menjadi penting bagi sektor pertanian, khususnya perkebunan sawit, yang sangat bergantung pada stabilitas curah hujan. Dengan dominasi curah hujan menengah hingga tinggi dalam tiga bulan mendatang, ketersediaan air diperkirakan relatif terjaga, meskipun potensi kelebihan air dan banjir tetap perlu diwaspadai. (T2)